Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dilatih Kedisiplinan, Ini Kegiatan Siswa SMART Ekselensia Indonesia

Kompas.com - 18/12/2019, 20:06 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Para siswa SMART Ekselensia Dompet Dhuafa memiliki aktivitas yang berbeda dengan sekolah lain.

Guna melatih kedisiplinan, mereka tidak boleh keluar sekolah dan asrama, serta tidak boleh membawa alat komunikasi dan elektronik.

Aktivitas mereka layaknya seperti santri di pondok pesantren. Dengan waktu belajar sampai sore, aktivitas mereka baru longgar usai shalat ashar hingga menjelang maghrib tiba.

Baca juga: Delegasi 2 Negara Ini Ingin Program Dompet Dhuafa Diterapkan di Banyak Negara

Lalu, apa saja aktivitas siswa SMART di luar kegiatan belajar mengajar? Ini dia selengkapnya:

1 Shalat ashar berjamaah di masjid

Tinggal di asrama membuat siswa SMART tidak hanya dituntut shalat tepat waktu. Mereka juga wajib shalat berjamaah di masjid.

Setelah shalat, imam memandu mereka untuk wirid bersama. Muadzin, imam, dan khotbah singkat pun sudah dijadwal selama seminggu.

Hal tersebut tentu membuat SMART sekilas mirip pesantren. Siswa yang tidak tertib pun akan dijatuhi sanksi.

2 Belajar

Tak hanya belajar selama kegiatan belajar-mengajar. Siswa SMART terus belajar di luar kelas. Belajar saat bermain tetap mereka lakukan.

Salah satu alasannya adalah mereka belum sepenuhnya memahami penjelasan guru atau belum sempat mencatat seluruh materi.

Oleh karena itu, tidak jarang terlihat beberapa siswa menyalin catatan temannya yang lebih lengkap dan berusaha memahaminya.

3 Mengaji

Usai shalat berjamaah, beberapa siswa tidak langsung pergi. Mereka menetap di dalam masjid dan mulai membaca Alquran.

Beberapa siswa pun tak hanya membacanya saja, melainkan men-tahsin bacaan yang sudah dikuasai.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com