BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memastikan tidak ada klaster industri di ibu kota baru. Artinya, wilayah ibu kota pengganti Jakarta itu akan bebas dari pabrik yang berpotensi menciptakan polusi dan pencemaran lingkungan.
"Tidak ada klaster industri, tidak ada pabrik, harus ditekankan," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Balikpapan, Rabu (18/12/2019).
Ibu kota baru akan terletak di Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar). Lahan 56.000 hektare disiapkan untuk pembangunan ibu kota baru.
Baca juga: Ketika Mobil Para Menteri Selip Lewati Jalan Licin dan Berlumpur di Ibu Kota Baru
Jokowi menyebut, ibu kota baru nantinya akan menjadi kota hijau yang ramah lingkungan. Pemerintah akan menyiapkan sejumlah bibit pohon untuk menghijaukan lokasi.
"Ibu Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) juga sudah siapkan kebun bibit seluas 100 hektare ini baru mencari tempat datar sehingga akan disiapkan bibit fast growing spesies, ekaliptus, akasia. Tapi juga ada pohon asli di sini, kampar, kapur, ulin, bengkirai, itu yang mau disiapkan," kata Jokowi.
Baca juga: Pengembang Swasta Berpeluang Bangun Infrastruktur Ibu Kota Baru
Jokowi juga menyerahkan kepada Pemda untuk pengendalian tata kota. Jokowi tidak ingin Ibu Kota Negara yang baru jadi kota kumuh.
"Kalau dibiarkan bisa saja kita akan memiliki kota yang padat karena pemda tidak mengendalikan sesuai dengan kemampuan daya dukung yang ada," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.