Fadjroel menceritakan, mobil yang ditumpanginya itu semula memang kesulitan menanjak karena jalanan yang licin dan terjal. Lalu mobil itu mandek di sisi kanan jalan.
"Ternyata di kanan jurang. Kita langsung turun ganti mobil," kata Fadjroel.
Fadjroel mengaku sempat deg-degan karena peristiwa itu. Namun, ia juga menilai peristiwa tersebut membuat kunjungan kerja ini menjadi berkesan.
4. Sepatu Penuh Lumpur
Setelah berpindah mobil, akhirnya para menteri bisa menyusul Presiden Jokowi ke lokasi peninjauan di puncak bukit. Hujan gerimis masih turun di lokasi ini.
Presiden memegang payung sendiri untuk melindungi diri dari hujan rintik-rintik. Adapun para menteri tak ada yang mengenakan payung.
Sambil memandangi kawasan perbukitan yang nantinya akan disulap menjadi ibu kota itu, Jokowi tampak berdiskusi dengan para pembantunya serta Gubernur Kaltim Isran Noor.
Baca juga: Jokowi: Sesakit Apa Pun, Pembangunan Infrastruktur Harus Diselesaikan
Kondisi jalanan yang becek membuat sepatu Jokowi dan para pembantunya dipenuhi lumpur.
Saat akan menyudahi peninjuan, Jokowi sempat membersihkan sendiri sepatunya dengan menggesek-gesekkan bagian bawahnya ke bebatuan.
Setelah selesai meninjau lokasi, Presiden memberi keterangan kepada wartawan.
Ia mengaku puas dengan lokasi ibu kota baru ini.
"Jadi yang jelas lokasinya sangat mendukung sekali untuk sebuah kota yang smart city, complex city, kemudian green city," kata Jokowi.
Jokowi menyebut lokasi yang berkontur perbukitan tak akan menyulitkan dalam membangun ibu kota baru. Justru kontur perbukitan bisa memudahkan pekerjaan arsitek.
"Kalau arsitek atau urban planner diberi sebuah kawasan naik turun bukit pasti akan senang. Lihat saja nanti. Desainernya pasti akan senang sekali," kata Jokowi.
Jokowi menyebut pemerintah akan segera membentuk Badan Otoritas Ibu Kota (BOI) sebagai badan yang bertanggung jawab atas pemindahan ibu kota ini.
Ia menyebut BOI akan terbentuk akhir Desember atau awal Januari 2020. Setelah itu pemerintah juga akan mengajukan RUU Pemindahan Ibu Kota kepada DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.