Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Median: Mayoritas Responden Anggap Pencalonan Gibran Bukan Politik Dinasti

Kompas.com - 16/12/2019, 18:09 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun mengatakan, mayoritas responden dalam survei terkait Pilkada Solo menganggap majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wali kota bukan merupakan bentuk politik dinasti.

Hal itu didukung dengan hasil survei yang mencatat pernyataan sebanyak 55,5 persen responden.

"Kemudian, sebanyak 41,6 persen responden setuju jika majunya Gibran di Pilkada Solo merupakan politik dinasti. Sisanya, yakni sebanyak 2,9 persen menyatakan tidak tahu," ujar Rico dalam pemaparan survei "Pilkada Kota Solo: Mengukur Elektabilitas di Tengah Isu Dinasti Politik", di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).

Baca juga: Anak dan Menantu Jokowi Maju Pilkada, Istana: Jangan Anggap Dinasti Politik

Jika dirinci secara lebih lanjut, kata Rico, ada tiga alasan utama responden menilai majunya Gibran bukan merupakan politik dinasti.

Sebanyak 41,3 persen responden berharap Gibran ke depannya bisa seperti ayahnya, Presiden Joko Widodo dalam memimpin Kota Solo.

Kemudian, sebanyak 19,4 persen responden menilai Gibran merupakan sosok yang masih muda.

Alasan ketiga, sebanyak 14,7 persen responden berharap Gibran bisa membawa perubahan untuk Kota Solo.

Kemudian, hasil survei Median juga mencatat sebagian besar responden pemilih pemula menganggap majunya Gibran bukan merupakan bentuk dinasti politik.

Hasil ini dilihat dari pernyataan 68,5 responden berusia 17-19 tahun, 70,3 persen responden berusia 20-29 tahun dan 63 persen responden berusia 30-39 tahun.

Sebaliknya, juga ada tiga alasan yang mendasari responden menilai majunya Gibran sebagai bentuk dinasti politik.

"Pertama, karena Gibran dinilai terlalu muda (23,4 persen), kedua dianggap sebagai bentuk nepotisme (18,9 persen) dan ketiga Gibran dinilai belum berpengalaman (18,9 persen)," jelasnya.

Baca juga: Hasil Survei Median: Elektabilitas Gibran Masih di Bawah Petahana

 

Kemudian, para pemilih usia tua mayoritas menganggap majunya Gibran di Pilkada Kota Solo merupakan bentuk dinasti politik.

Hasil ini dilihat dari pernyataan sebanyak 63 responden berusia 50-59 tahun dan 55,6 persen responden berusia di atas 60 tahun.

Baca juga: Menurut Survei Median, Gibran Bukan yang Terpopuler di Pilkada Solo

Survei Median digelar pada 3 Desember - 9 Desember 2019.

Adapun survei ini mengambil sampel sebanyak 800 orang responden yakni masyarakat Solo yang telah memiliki hak pilih.

Sampel dipilih secara random, dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi kecamatan dan gender.

Margin of error dalam survei ini tercatat sebesar +/- 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com