Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak dan Menantu Jokowi Maju di Pilkada, Sandiaga Tak Mau Menghakimi

Kompas.com - 14/12/2019, 21:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden pada Pemilu 2019 Sandiaga Uno meminta publik tidak menghakimi keputusan anak dan menantu Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, yang mencalonkan diri dalam Pilkada 2020.

"Kita jangan judge dulu. Kita berikan kesempatan dan enggak ada masalah di bidang hukum. Ini terbuka bagi mereka yang memiliki hak politik," kata Sandiaga usai menghadiri Mukernas V PPP di Hotel Grand Sahid Jaya, Sabtu (14/12/2019).

Sandiaga menegaskan, nasib Gibran dan Bobby dalam pemilihan kepala daerah nanti sepenuhnya berada di tangan rakyat, bukan di tangan elite partai politik.

Baca juga: Gibran dan Bobby Maju Pilkada, Puan Sebut Putusan Final di Tangan Megawati

Oleh karena itu, menurut Sandiaga, Gibran dan Bobby harus bisa menunjukkan gagasan dan kemampuan yang akan ditawarkan ke publik.

"Di sini kesempatan bagi Mas Gibran dan Bang Bobby untuk meyakinkan para calon pemilihnya bahwa mereka memiliki kapasitas untuk membangun daerahnya," ujar Sandiaga Uno.

Kendati demikian, Sandiaga enggan mengomentari sosok Gibran dan Bobby karena mengaku belum mengenal keduanya secara pribadi.

"Pengin kenal sih, pengin kenal sama mereka, pengin dengar pemikirannya bagaimana membangun Solo dan bagaimana membangun di Kota Medan," kata Sandiaga Uno.

Baca juga: PDI-P Jateng Terima 77 Nama untuk Pilkada 2020, Gibran Tak Istimewa

Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, mendaftar sebagai calon Wali Kota Solo pada ajang Pilkada Solo 2020.

Setelah menyelesaikan pendaftaran di Kantor DPD PDI-P Jawa Tengah di di Panti Marhaen Semarang, pada Kamis (12/12/2019) siang, Gibran pun menggelar orasi politik pertamanya.

"Sekali lagi saya tidak bisa membalas dengan materi, karena saya tahu bukan itu yang Bapak, Ibu inginkan. Yang Bapak, Ibu inginkan adalah lompatan, percepatan agar Solo lebih maju lagi," ujar dia di hadapan para pendukungnya.

Sementara itu, menantu Presiden Joko Widodo Bobby Nasution juga telah mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Medan ke DPD PDI-P Sumatera Utara pada Selasa (3/12/2019).

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP PDI-P Bambang Wuryanto mengungkapkan, setelah resmi mendaftar, Bobby selanjutnya menjalani tahapan penjaringan di internal partai berlambang banteng hitam bermoncong putih tersebut.

Proses penjaringan sendiri dimulai dari DPC PDI-P Kota Medan.

Baca juga: Jalan Politik Gibran, dari Tukang Martabak hingga Daftar Wali Kota Solo...

Kemudian, lanjut ke DPD PDI-P Sumatera Utara dan terakhir diproses oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Bambang mengatakan, akan mengeluarkan rekomendasi bagi Bobby Nasution sebagai bakal calon Wali Kota Medan pada saat pelaksanaan rapat kerja nasional (Rakernas) I yang berlangsung pada 10 hingga 12 Januari 2020 di Jakarta.

"Kalau bicara rekomendasi tahap satu itu sudah ada perintah dari Pak Sekjen (Hasto Kristiyanto) akan diluncurkan pada saat Rakernas," ujar Bambang di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com