JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berbicara soal peran partai politik dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam Musyawarah Kerja Nasional V Partai Persatuan Pembangunan.
Menurut dia, saat ini partai politik kerap dituduh sebagai penyebab suburnya korupsi.
"Saat ini parpol di Indonesia sedang menjadi tertuduh tentang maraknya korupsi dan pelanggaran-pelanggaran hukum. Tertuduhnya itu karena DPR, DPR itu sumbernya parpol," kata Mahfud di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (14/12/2019).
Ia pun menyebutkan bahwa saat ini ada partai-partai tidak profesional, tetapi ikut serta dalam membangun bangsa.
Akibatnya, lanjut Mahfud, tumbuh pemerintahan yang kurang bersih.
"Parpol ini dituduh perusak dalam kehidupan kita bernegara, terutama karena maraknya korupsi tumbuh karena banyak partai-partai yang tidak profesional tapi ikut-ikutan dalam membangun pemerintahan yang kurang bersih," kata Mahfud.
Kendati demikian, dia mengatakan partai politik punya peran penting dalam penyelanggaraan pemerintahan.
Menurut Mahfud MD, partai politik memiliki fungsi kontrol terhadap pemerintah.
Mahfud mengaku tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan partai politik tidak perlu ada di Indonesia. Ia mengatakan, lebih ada partai politik meskipun partai-partai itu berkinerja kurang baik.
"Kalau kita melihat pendapat masyarakat awam misalnya, yang ditampilkan dalam dialog interaksi ketika ditanya itu mereka bilang lebih baik tidak punya DPR, tidak punya partai," ujar dia.
"Tapi kita yang terdidik tentu mengatakan jauh lebih baik ada partai meskipun kurang baik daripada tidak ada partai," kata Mahfud.
Oleh karena itu, menurut Mahfud, partai harus membuktikan diri sebagai institusi yang benar-benar berjuang atas suara rakyat.
Ia menegaskan, partai-partai harus tetap eksis dalam demokrasi di Indonesia.
"Betapapun pahit orang menuding, mari kita bangun partai ini. Jangan beri kesempatan orang mengatakan bahwa partai itu harus ditinggalkan. Orang yang ingin maju, ingin membuktikan dirinya adalah orang berjuang sesuai konstitusi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.