JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Protokol dan Humas Kementerian BUMN Ferry Andrianto mengatakan, proses penyelesaian krisis di Garuda Indonesia saat ini terus berlangsung.
Pihaknya memastikan persoalan yang dihadapi Garuda Indonesia akan diselesaikan secepatnya.
"Secara hukum kami berjalan, kemudian secara sistem manajemen juga berjalan. Perbaikan ini harus menjadi PR ke depannya karena bisnis Garuda Indonesia saat ini relatif masih punya harapan bagus," ujar Ferry dalam diskusi bertajuk "Garuda dan Momentum Pembenahan BUMN" di Kedai Sirih Merah, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2019).
Baca juga: Garuda Indonesia Punya 7 Anak dan 19 Cucu Perusahaan
Karena itu, lanjut dia, keberlangsungan perusahaan maskapai penerbangan tersebut harus dijaga.
"Jadi, kekisruhan maupun masalah yang dihadapi ini harus segera diakhiri, diselesaikan oleh semua pihak terkait. Kami juga harapkan semua pihak menahan diri dan tidak perlu diperpanjang," tambah Ferry.
Sebab, kata dia, seluruh insan BUMN saat ini punya keinginan yang sama, yakni ingin Garuda Indonesia bisa diselamatkan.
Baca juga: Laporan VP Garuda Indonesia soal Tudingan Germo Berlanjut ke Pemeriksaan Saksi
Menurut Ferry, pihaknya ingin agar pembenahan diselesaikan secepatnya.
Memasuki 2020, pihaknya mentargetkan pembenahan bisa mencapai titik positif.
"Saat ini sudah ada keputusan Dewan Komisaris yang telah ditindaklanjuti dengan Rapat Umum Pemegang Saham. Sehingga mari kita ikuti proses yang sedang dilakukan oleh Pak Menteri untuk melakukan PR perbaikan ini," tambah Ferry.
Sebelumnya, polemik Garuda Indonesia diawali oleh tindakan penyalahgunaan jabatan oleh mantan Dirut Garuda Ari Askhara yang membawa motor Harley dan sepeda Bromptom ilegal ke dalam bagasi pesawat beberapa waktu lalu.
Baca juga: Ada Akun Twitter yang Menyudutkan, Karyawan Garuda Indonesia: Cercaan dan Fitnah Sudah Biasa
Usai pencopotan Ari Ashkara, Garuda kembali diserang isu tak sedap terkait perilaku buruk para direksi.
Pramugari Garuda Indonesia kemudian meminta Menteri BUMN Erick Thohir menyapu bersih orang-orang dekat Ari Askhara di tubuh maskapai plat merah itu.
Hal tersebut dikemukakan salah satu pramugari Garuda Indonesia usai bertemu Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2019).
“Menurut saya, kita juga perlu menghapus orang-orang di bawah direksi yang memiliki startegi yang sama dengan bapak Ari Askhara, ide yang sama dengan direksi sebelumnya, dan praktik buruk serta ilegal yang sama juga,” ujar Adel.
Petugas kepolisian dari Polres Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang telah memeriksa 2 orang saksi kasus pencemaran nama baik dengan pelapor dari pihak Garuda Indonesia.
Pelaporan ditujukan kepada akun twitter @digeeembok dalam kasus pencemaran nama baik. Polisi telah memeriksa 2 orang saksi dari pihak pelapor.
Baca Juga: Dituduh Germo, VP Garuda Indonesia Laporkan Akun Twitter @digeeembok
Selama proses penyelidikan petugas kepolisian dari Polres Soekarno-Hatta terus berkoordinasi dengan Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya untuk melacak pemilik akun.
#Digeeembok #GarudaIndonesia #Polisi