LRT Jabodebek nantinya akan melintasi rel yang melintang di Longspan Kuningan terpanjang di dunia. Saat ini, Longspan Kuningan juga telah tersambung.
Longspan itu sekaligus menjadi jembatan kereta box balanced cantilever beton dengan lengkungan terpanjang kedua di dunia.
Jembatan serupa ada di Yerusalem. Namun, teknik pengerjaannya berbeda dengan yang ada di Indonesia.
Longspan di Yerusalem strukturnya terbuat dari baja dan cable stayed. Sementara Longspan Kuningan menggunakan beton lengkung dan vertikal tendon pertama.
Baca juga: Mengenal Perbedaan MRT, LRT, dan KRL
Satu hal yang membanggakan dari Longspan Kuningan adalah, desain dan proses pembangunannya yang dilakukan tenaga ahli dalam negeri.
Guna memudahkan aktivitas masyarakat ke tempat tujuan, setiap stasiun LRT akan diintegrasikan dengan transportasi umum lain seperti MRT, KA bandara, hingga bus feeder.
Tak hanya membangun stasiun dan rel. Ditjen Perkeretaapian Kemenhub kini juga tengah menggarap Depo LRT Jatimulia yang terdiri dari KAI Building, Light Maintenance, Manuver Track, Stabling, OCC Building dan Heavy Maintenance.
Seluruh pengerjaan sarana infrastruktur yang diperkirakan akan tuntas antara Maret-Juni 2021 itu menelan biaya Rp 29,9 triliun dengan skema investasi berupa pendanaan PMN dan pinjaman pihak ketiga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.