KOMPAS.com - Presiden RI Jokowi mengaku, saat ini pembangunan infrastruktur tidaklah mudah. Hal tersebut karena kondisi yang terlalu ramai.
“Contoh jalan tol ini, kesempatan memasang grider-nya hanya 3 sampai 4 jam per hari karena lalu lintas sangat padat,” kata Jokowi, usai meresmikan pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 38 Cikarang, Kamis (12/12/2019).
Terkait pembangunan Lintas Rel Terpadu ( LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jokowi mengatakan, saat ini sudah tidak ada persoalan atau kendala krusial. Masalah pembebasan lahan sudah diselesaikan.
“Lahan untuk kereta cepat sudah mencapai 99,93 persen. Tinggal kerja lapangannya saja,” kata Jokowi.
Baca juga: Bantah PSI, Pemprov DKI Sebut Pembangunan LRT oleh Dishub Tak Langgar Aturan
Jokowi pun optimistis, pembangunan LRT yang investasinya mencapai Rp 29 triliun dan kereta cepat yang investasinya mencapai Rp 6 miliar dollar AS dapat selesai pada akhir 2021.
“Semuanya jangan sampai terlambat pada hal-hal yang penting dan terkait dengan daya saing, kecepatan, dan efisiensi,” kata Jokowi.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri yang turut pada kunjungan tersebut mengatakan, sesuai dengan perencanaan, LRT Jabodebek akan selesai pada akhir Desember 2021.
“Untuk pembebasan lahan, saat ini sudah 75 persen. Bahkan gedung kontrol (OCC room) sudah mulai dibangun,” kata Zulfikri, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Mengenal Perbedaan MRT, LRT, dan KRL
Gedung kontrol merupakan salah satu unsur penting karena berfungsi untuk mengontrol perjalanan LRT.
Pembangunan gedung kontrol pun diharapkan cepat selesai agar semua teknologi LRT bisa diuji coba.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan