JAKARTA, KOMPAS.com - Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya akan membantu Polresta Bandara Soekarno-Hatta menindaklanjuti laporan Vice President (VP) Awak Kabin Garuda Indonesia Roni Eka Mirsa terhadap akun Twitter @digeeembok.
Roni melaporkan akun tersebut atas kasus dugaan pencemaran nama baik. Laporan itu diterima polisi pada 6 Desember 2019.
"Polres sudah berkomunikasi dengan Cyber Crime Polda Metro Jaya, PMJ nanti akan mem-back up berkaitan dengan laporan tersebut," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2019).
Baca juga: Akun Twitter @digeeembok Dilaporkan VP Awak Kabin Garuda Indonesia ke Polisi
Argo menuturkan, aparat kepolisian sedang menyelidiki dugaan tindak pidana dalam laporan tersebut.
"Penyidik sedang melakukan penyelidikan berkaitan dengan kasus tersebut, karena ini berkaitan dengan UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik)," tutur dia.
Diketahui, akun Twitter @digeeembok menyebut Roni Eka sebagai germo. Selain Roni Eka, akun Twitter itu juga menuliskan sejumlah nama bos Garuda Indonesia lainnya.
Baca juga: Tanggapi Janji Ari Askhara Beri Koper Tumi ke Awak Kabin, Karyawan Garuda: Itu Perlengkapan Kerja
"Gerombolan Ari Akshara, Heri Akhyar dan Roni Eka Mirsa adalah trio lendir. Roni Eka Mirsa aka 'Provider' paham banget manfaatin celah Pramugari untuk jadi santapan direktur atau setoran ke Pejabat," bunyi keterangan dalam cuitan itu.
"Germo Jahat bernama: Roni Eka Mirsa," bunyi cuitan lainnya.
Adapun, perusahaan penerbangan milik negara itu akhir-akhir ini tengah disorot karena Direktur Utamanya Ari Askhara tengah tersandung kasus dugaan penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Baca juga: Dewan Komisaris Minta Ari Askhara Angkat Kaki dari Anak Cucu Usaha Garuda
Tak hanya Ari, empat direksinya pun ikut terseret dalam pusaran kasus itu.
Imbas dari kasus tersebut, Ari beserta Direktur Operasi Bambang Adi Surya, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto dan Direktur Human Capital Garuda Indonesia Heri Akhyar dicopot dari jabatannya.
Akun media sosial Twitter @digeeembok dilaporkan direksi Garuda Indonesia ke Mapolres Bandara Soekarno Hatta Tangerang, lantaran pencemaran nama baik perusahaan dan eks Dirut Garuda Ari Askhara.
Pelaporan ini karena akun @digeeembok menyebarkan dugaan prostitusi pramugari Garuda serta keburukan perusahaan penerbangan berplat merah hingga menggiring opini publik. Tidak terima perusahaan negara dijelek-jelekan lewat media sosial Twitter, akun @digeeembok dilaporkan ke polisi oleh vice president awak kabin Garuda Indonesia Roni Eka Mirsa.
Akun media sosial Twitter @digeeembok dituduh telah melakukan pencemaran nama baik perusahaan berplat merah terutama para cabin crew maskapai Garuda indonesia. Sampai saat ini, pihak penyidik polres bandara Soekarno-Hatta Tangerang telah memeriksa dua orang saksi dari pihak Garuda.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir turut menanggapi perihal kehebohan eksploitasi pramugari di lingkungan PT Garuda Indonesia. menurut Erick, kasus ini bukan menjadi domain Kementerian BUMN, melainkan pihak kepolisian. Namun, Erick Thohir menilai seharusnya perempuan tetap diperlakukan secara baik apalagi dominasi kaum laki-laki di lingkungan BUMN sangat kental.
Kasus ini diawali dari kasus pesawat Garuda Indonesia yang membawa barang selundupan berupa onderdil klasik motor Harley Davidson dan sepeda Brompton berujung pada pemecatan eks Dirut Garuda Ari Askhara. Akun @digeeembok kemudian menggunggah thread-nya di Twitter dengan membongkar keburukan di balik Garuda Indonesia, salah satunya adalah skandal yang melibatkan pramugari Garuda.
Meski proses penyelidikan tengah berlangsung, akun @digeeembok hingga 10 jam lalu masih menggunggah lanjutan thread Twitter-nya. Dan hingga kini, akun tersebut sudah diikuti oleh lebih dari 200 ribuan followers.
#DirutGarudaIndonesia #GundikGarudaIndonesia #GarudaIndonesia
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.