JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga almarhum Randi dan Yusuf Kardawi, Kamis (12/12/2019) siang, menyambangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Randi dan Yusuf adalah mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari yang meninggal dunia dalam aksi demonstrasi menolak RKUHP dan revisi UU KPK di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara.
Pengamatan Kompas.com, keluarga Randi dan Yusuf tiba di KPK sekitar pukul 13.00 WIB.
Baca juga: Kontras Desak LPSK Dampingi Saksi Kematian Dua Mahasiswa UHO Kendari
Kedatangan mereka disambut penyidik KPK Novel Baswedan, Juru Bicara KPK Febri Diansyah dan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo.
Setelah bersalaman, rombongan kemudian berjalan menuju ke ruangan pertemuan.
Pertemuan itu sendiri berlangsung tertutup dari media massa.
Dalam keterangan tertulisnya, rombongan itu berkunjung untuk meneruskan aspirasi yang diperjuangkan oleh Randi dan Yusuf dalam aksi unjuk rasa yang kemudian merenggut nyawa mereka.
Baca juga: Berduka atas Kematian Mahasiwa UHO di Kendari, PMII Demo Polres Jakarta Selatan
"Keluarga almarhun Randi dan almarhum Yusuf berada di Jakarta dan akan melakukan audiensi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk melanjutkan semangat perjuangan penolakan pelemahan KPK yang dimiliki oleh almarhun Randi dan almarhun Yusuf," tulis keterangan resmi keluarga.
"Bahwa melawan pelemahan KPK merupakan salah satu yang diperjuangkan almarhum," lanjut mereka.
Sebelumnya, pihak keluarga Randi dan Yusuf juga telah beraudiensi dengan Komisi III DPR RI.
Menurut rencana, mereka juga akan beraudiensi dengan pihak Mabes Polri, Ombudsman dan Komnas HAM.
Baca juga: 4 Fakta Baru Mahasiswa UHO Tewas Saat Demo, Komentar Jokowi hingga Tertembak Peluru Tajam
Diberitakan, Randi dan Yusuf adalah dua mahasiswa yang turut ambil bagian dalam demonstrasi menolak RKHUP dan revisi UU KPK, Kamis, 26 September 2019 lalu.
Kericuhan pecah di sela demonstrasi itu.
Randi (21) yang merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo (UHO), dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak di dada sebelah kanan.
Sehari setelahnya, ketua tim dokter forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari Raja Al Fatih Widya Iswara mengatakan, Randi tewas setelah mengalami luka tembak peluru tajam.
Baca juga: Menristek Dikti Minta Polisi Usut Penyebab Wafatnya Dua Mahasiswa UHO
"Peluru masuk dari ketiak kiri melewati jalur panjang dan bengkok, menembus organ paru-paru kanan dan kiri, pembuluh darah, dan bagian mediastinum, yakni organ di antara rongga paru kanan dan kiri," kata Al Fatih.
Sementara itu, Muhammad Yusuf Kardawi (19) juga tewas dengan luka tembak di tubuhnya pada hari yang sama.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) yang turut melakukan investigasi menyebut, Yusuf tewas akibat ditembak di depan gedung Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Polisi Uji Balistik Proyektil yang Tewaskan Mahasiswa UHO di Belanda dan Australia
"Diduga penembakan pertama terjadi terhadap Yusuf di pintu samping Disnakertrans, disusul dengan penembakan Randi," kata Koordinator Badan Pekerja Kontras Yati Andriyani di kantornya, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Investigasi Kontras dilakukan dengan metode wawancara saksi mata di lapangan.
Kontras juga melakukan komunikasi dengan lembaga Ombudsman dan tim kuasa hukum korban serta kroscek dengan media di lokasi kejadian.
Sejumlah siswa di Sekolah Dasar Percobaan Negeri 252 Setiabudi, Bandung terjangkit Hepatitis A. Untuk itu pihak sekolah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota Bandung serta puskesmas terkait untuk menangani hal ini.
Pasca terjangkit penyakit Hepatitis A pada 7 siswa SDPN 252 Setiabudi, Bandung Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung melakukan investigasi dengan mengambil sampel air serta makanan. Peristiwa ini juga membuat khawatir orang tua siswa. Pihak komite pun meminta sekolah diliburkan pada selasa kemarin karena keresahan penularan hepatitis a.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung membenarkan sebanyak 7 siswa dirawat di rumah sakit akibat Hepatitis A dimana enam siswa sudah dipulangkan dan 1 siswa masih mendapat perawatan.
#HepatitisA #Bandung #SiswaSD