JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP PDI-P Bambang Wuryanto berpendapat bahwa politik dinasti merupakan hal yang biasa terjadi.
Hal itu ia katakan dalam menanggapi sejumlah kritik yang menganggap Presiden Joko Widodo tengah membangun dinasti politik.
Tudingan politik dinasti itu muncul seiring majunya sang putra sulung Gibran Rakabuming sebagai bakal calon wali kota Solo dan menantunya, Bobby Nasution, sebagai bakal calon wali kota Medan.
"Politik dinasti di wilayah dunia timur yang kayak gini, biasa. Bahwa dinasti atau tidak dinasti, kita ini di timur ada jarak dengan kekuasaan, itu biasa," ujar Bambang di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Baca juga: Kamis, Gibran Daftar Calon Wali Kota di DPD PDI-P Jateng, Diantar Rombongan Relawan
Menurut Bambang, akan menjadi hal wajar ketika Gibran mendapat keuntungan pada Pilkada serentak 2020 karena sebagai putra orang nomor satu di Indonesia.
Namun demikian, tutur dia, yang patut diperhatikan adalah pembuktian Gibran di lapangan.
"Mas Gibran itu baru posisi anak presiden, nanti di lapangan ditunjukan, dia ini punya kompetensi enggak? Legalitas boleh didapat, tapi kompetensi berikutnya harus ditampilkan. Kalau enggak, ditertawakan, republik akan menertawakan," kata Bambang.
Baca juga: DPP PDI-P Akan Keluarkan Rekomendasi untuk Bobby Nasution Maju Pilwalkot Medan
Bambang menuturkan, majunya Gibran sekilas seperti yang terjadi Jokowi ketika memutuskan maju menjadi calon presiden pada 2014.
Saat itu, banyak pihak yang menertawakan Jokowi lantaran kualitasnya baru tercatat memimpin Solo dan DKI Jakarta.
Ia mengatakan, situasi langsung berbanding terbalik ketika Jokowi didapuk sebagai presiden. Menurutnya, banyak masyarakat dari Sabang sampai Merauke mencintai Jokowi.
"Begitu jadi presiden, dicintai rakyat, elu mau ngomong ape? Jadi ini soal, enggak usah ngomongin nepotisme, semua punya hak yang sama," kata dia.
"Dan kalau Gibran dilahirkan sebagai anaknya Jokowi, beruntunglah dikau. Kalau diangkat jadi anak Mega, beruntunglah dikau, kalau Bambang Pacul dilahirkan sebagai seorang anak tentara, ya beruntunglah saya jadi kayak preman, kan begitu," katanya.
Baca juga: Jawaban Bobby Nasution soal Tudingan Tengah Membangun Politik Dinasti
Bambang menambahkan, terdapat tiga aspek yang tidak boleh dilewatkan Gibran dan Bobby saat maju dalam Pilkada serentak 2020, yakni karakter, kompetensi, dan kapasitas.
Menurutnya, tiga aspek itu menjadi keputusan saat keduanya mendapat kepercayaan PDI-P untuk maju di Pilkada serentak 2020.
"Kalau lapangan clear, itu oke, jempol, kompetensi oke, cc-nya tinggi, bukan cuma 1.100 (CC). Tapi ini jet, cc-nya 6.000, tapi itu semua setelah keputusan lapangan ya, clear," tutur Bambang.
Baca juga: Anak dan Menantu Jokowi Jadi Calon Wali Kota, Presiden PKS: Jangan Kembangkan Dinasti
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.