JAKARA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, wakaf dapat berperan untuk mendukung berbagai aktivitas produktif.
Apabila aset wakaf di kelola secara produktif, akan meningkatkan kesejahteraan umat.
"Jika ini (Wakaf di kelola dengan baik) dapat dilakukan, akan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat bawah serta mengurangi kemiskinan dan ketimpangan," kata Wapres saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Se-Indonesia di Hotel Aryaduta Jakarta, Selasa malam (10/12/2019).
Baca juga: Laris Manis Saham Syariah Dorong 2 Sekuritas Ini Luncurkan Wakaf Saham
Ia mengatakan bahwa masalah kemiskinan dan ketimpangan masih merupakan masalah utama yang perlu dihadapi karena sebagian besar masyarakat miskin adalah berasal dari kalangan umat Islam.
Hal tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan kekuatan umat Islam melalui wakaf.
Ada lima area yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan wakaf, yaitu regulasi tentang wakaf, perbaikan tata kelola, penguatan kapasitas manajemen risiko, pengawasan, integrasi wakaf dengan sistem keuangan serta standarisasi manajemen dan pengelola wakaf.
Karena itu, Wapres Ma'ruf meminta Badan Wakaf perlu terus melakukan inovasi dari sisi pengumpulan maupun pemanfaatan wakaf.
Dengan demikian, wakaf diharapkan mampu mendorong pemberdayaan masyarakat, peningkatan produktivitas dan pada akhirnya dapat memberikan kontribusi bagi pengurangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ia pun mengatakan kerja sama dengan dunia usaha dan pengembangan UMKM adalah beberapa contoh yang dapat dilakukan.
Baca juga: Dompet Dhuafa Kenalkan Konsep Wakaf Kepada Milenial
Selain itu, Wapres juga meminta agar pengelolaan wakaf dapat memanfaatkan platform digital, baik untuk peningkatan kesadaran wakaf, untuk pengelolaan wakaf serta pelaporan pemanfaartan wakaf.
"Hal ini bertujuan untuk mendorong transparansi pengelolaan wakaf dan meningkatkan kredibilitas pengelola wakaf," lanjut dia.
"Saya mengharapkan agar rapat koordinasi ini dapat merumuskan inisiatif strategis program perwakafan nasional Badan Wakaf Indonesia, penguatan organisasi dan kelembagaan perwakilan Badan Wakaf Indonesia tahun 2020-2024, serta rumusan tentang rekomendasi perwakafan nasional," sambung mantan Rais Aam PBNU itu.
Kontingen Indonesia di cabang olahraga renang tiba di tanah air pada Selasa (10/12/2019) sore dengan disambut langsung oleh pengurus PB PRSI perwalikan KONI dan NOC Indonesia. Hasil berjuang di Sea Games Filipina tim renang tanah air harus puas membawa 1 emas, 6 perak dan 7 perunggu.
Emas satu-satunya dipersembahkan oleh perenang I Gede Siman Sudartawa yang berjuang di nomor 50 meter gaya punggung putra. Selain Siman sebelumnya cabang olahraga renang juga menaruh harapan medali emas di nomor 200 meter gaya ganti dengan mengandalkan Triady Fauzi Sidiq, 100 meter gaya punggung melalui Gagarin Nathaniel Yus dan 200 meter gaya punggung lewat Farrel Amandio Tangkas.
Namun Triadi hanya mampu mempersembahkan medali perunggu dan Gagarin pulang tanpa medali. Keduanya gagal mengulang kesuksesannya berlomba di Sea Games 2017 di Malaysia yang saat itu mendapat medali emas. Sementara Farrel merupakan perenang junior yang diharapkan mampu menunjukkan tajinya di ajang 2 tahunan harus puas meraih medali perak.
Sementara Juara Umum Renang Sea Games 2019 jatuh ke pelukan Singapura. Negara singa putih ini memperoleh 23 emas, 10 perak dan 4 perunggu.
#SeaGames2019 #TimIndonesia #Renang