Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi Saat Muda, Ingin Pinjam Uang Tapi Tak Punya Agunan...

Kompas.com - 06/12/2019, 20:01 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

CILEGON, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menceritakan kisahnya saat merintis usaha di masa muda dulu. Jokowi menyebutkan, saat itu ia ingin meminjam modal ke Bank sebesar untuk mengembangkan usahanya. Namun, ia tak memiliki aset yang bisa diagunkan.

Cerita ini disampaikan Jokowi saat bertemu dengan ibu-ibu nasabah program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Alun-Alun Cilegon, Banten, Jumat (6/12/2019).

"Saya ingat dulu waktu saya muda saya punya usaha kecil-kecilan, saya mau pinjam Rp 10 juta saja saya harus ada agunannya. Harus lebih dari itu, padahal saya enggak punya agunan," kata Jokowi.

"Tanah enggak punya, sertifikat enggak punya, apa yang saya miliki, enggak ada," tuturnya.

Akhirnya, Jokowi mengaku saat itu ia meminjam sertifikat rumah orangtuanya sebagai agunan di Bank.

Baca juga: Jokowi: Pemecatan Dirut Garuda Pesan untuk Semua, Jangan Main-main!

Oleh karena itu, Jokowi meminta ibu-ibu yang hadir bersyukur bisa dipercaya menerima pinjaman untuk modal usaha tanpa agunan.

Jokowi juga mengingatkan para ibu-ibu untuk menggunakan pinjaman itu dengan sebaik-baiknya sehingga bisa membayar cicilan tepat waktu.

"Saya titip kalau sudah dipercaya itu justru lebih hati-hati. Setuju? Hati-hati, jangan sampai kita dipercaya kita belak-belok, hati-hati. Kalau orang sudah tidak dipercaya untuk mengembalikan kepercayaan itu sulit sekali," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan jangan sampai pinjaman yang sudah diberikan secara cuma-cuma justru dimanfaatkan untuk hal-hal konsumtif.

"Jangan sampai misalnya dapat Rp 2 juta , pulang tengok-tengok ada mal, nah Rp 2 juta di sini, belok ke mal lihat kok ada baju bagus, nah ini namanya mulai tidak disiplin," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com