Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP menyiapkan sejumlah strategi untuk membumikan nilai Pancasila di era modern kepada para generasi muda. Cara-cara kekinian diupayakan agar Pancasila semakin lekat dalam hidup bermasyarakat.
Pancasila sebagai ideologi dasar dalam kehidupan bagi masyarakat Indonesia dirumuskan dengan 5 prinsip, dan prinsip-prinsip ini harus terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di era modern seperti sekarang ini, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP menyiapkan sejumlah strategi yang sesuai dengan generasi muda. Salah satunya dengan mencoba menerapkannya melalui media digital.
Hal ini yang disampaikan Andreas Anangguru selaku Dewan Pengarah BPIP dalam forum diskusi terbatas soal Refleksi Kehidupan Sosial dan Politik Indonesia 2019. Bagi Andreas, cara yang menyenangkan dan tidak menggurui akan ampuh menyelipkan nilai Pancasila ke generasi muda.
"Sejak 2015-2018, ada 1.056 peristiwa terkait pembatasan kebebasan berkumpul secara damai. Peristiwa tersebut menyangkut beberapa isu," ujar Yati dalam konferensi pers di Kantor Kontras, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat.
Isu yang dimaksud yakni kebebasan berkeyakinan, utamanya untuk pemeluk agama minoritas.
Baca juga: Polemik SKB 11 Menteri dan Kebebasan Berpendapat ASN...
Kemudian kegiatan berkumpul untuk mendiskusikan isu yang berhubungan komunisme dan marxisme.
Ketiga, kegiatan berkumpul oleh kelompok rentan, dalam hal ini LGBT.
Keempat, kegiatan atau ekspresi masyarakat terkait isu Papua.
"Kontras menyadari angka ini masih merupakan yang terdokumentasi. Masih terbuka peluang jumlah ini lebih sedikit atau diperkirakan melebihi jumlah yang tercatat, " ujar Yati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.