JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyebutkan bahwa penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 2020 akan lebih mudah.
Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi tidak akan terjadi perubahan iklim signifikan yang akan menyebabkan karhutla terjadi lebih parah.
Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan langkah-langkah dalam mengantisipasi karhutla.
"Insya Allah mudah diantisipasi dan berdasarkan evaluasi yang dilakukan tadi cukup bagus dan siap (hadapi karhutla) dengan beberapa catatan ke depan," kata Mahfud seusai memimpin Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Tingkat Menteri di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Baca juga: Mahfud: Penanganan Karhutla di Indonesia Lebih Baik dari Negara Lain
Di sisi lain, lanjut Mahfud, luas hutan dan lahan yang mengalami kebakaran sudah berkurang.
Sepanjang 2019, tercatat ada 950 hektar luas area kebakaran.
Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan 1997 yang mencapai jutaan hektar. "Itu yang terjadi sebagai prestasi yang kita lakukan," tutur dia.
Baca juga: Terburuk sejak 2015, Karhutla Ancam Orangutan hingga Perburuk Perubahan Iklim Dunia
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan KLHK Rafless B Panjaitan mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan upaya pencegahan karhutla.
Pemerintah juga akan melibatkan masyarakat dan semua pemangku kepentingan.
"Kesiapsiagaannya harus dilakukan lebih cepat dan melibatkan masyarakat dan seluruh stakeholder. Jadi pemerintah, baik pusat dan daerah, gubernur semua harus lebih aktif. Baik dari segi persiapan, perencanaan, dan implementasi di lapangan," kata Raffles.
Dalam Rakorsus tersebut, hadir Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Munardo.
Baca juga: Per Desember 2019, Total 25 Perusahaan Jadi Tersangka Karhutla
Diketahui, pada Oktober 2019, sejumlah wilayah mengalami kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap di Sumatera, Riau, serta Kalimantan.
Sejauh ini sudah ada 25 perusahaan yang ditetapkan menjadi tersangka karhutla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.