Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stafsus Presiden Nilai Kelompok Disabilitas Perempuan Kurang Terwakili dalam Politik

Kompas.com - 06/12/2019, 14:08 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Angkie Yudistia, menilai bahwa kelompok disabilitas perempuan masih terpinggirkan dalam kehidupan politik dan publik.

Padahal, partisipasi perempuan disabilitas dalam proses politik akan mendorong peningkatan status mereka sebagai warga negara yang setara dengan masyarakat pada umumnya.

Hal ini disampaikan Angkie Yudistia dalam forum Dialog Regional ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) di Bangkok, Thailand.

"Dari sekitar 90 juta orang penyandang disabilitas di Asia Tenggara, diperkirakan sekitar 60 persen di antaranya atau 54 juta orang merupakan perempuan," kata Angkie melalui keterangan tertulis, Jumat (6/12/2019).

"Namun, baik perempuan dengan disabilitas maupun persons with disabilities (PwD) dengan identitas gender terpinggirkan lainnya masih kurang terwakili dalam kehidupan politik dan publik," tuturnya.

Baca juga: Harapan di Pundak Angkie Yudistia: Melawan Stigma Disabilitas

Atas hal tersebut, dalam forum dialog AICHR, Angkie merekomendasikan sejumlah hal.

Pertama, melibatkan perempuan disabilitas dalam perumusan kebijakan nasional. Tidak hanya itu, mereka juga bisa dilibatkan dalam proses pelaksanaan kebijakan, sampai pemantauan yang melibatkan pemangku kepentingan.

Dalam forum yang melibatkan sejumlah negara di Asia itu juga disepakati bahwa negara-negara peserta AICHR harus dapat membentuk kelompok kerja yang melibatkan pakar untuk berbagi informasi dan berkolaborasi, untuk memastikan penyandang disabilitas perempuan tidak dirugikan.

"Negara-negara ASEAN juga diharapkan dapat lebih melibatkan perempuan disabilitas dan rekan-rekan lainnya untuk aktif dalam partai politik, serta memberdayakan mereka sebagai peserta aktif dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan visibilitas lahirnya para pemimpin dari kelompok disabilitas," ujar Angkie.

Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Angkie, perlu pemahaman untuk menciptakan peluang atas partisipasi politik penyandang disabilitas.

Bahkan, akan lebih baik lagi tidak hanya untuk disabilitas perempuan, tapi juga laki-laki dengan beragam identitas sosial lainnya seperti etnis, usia, dan status migrasi.

Baca juga: Angkie Yudistia, Staf Khusus Jokowi, Kisah Titik Bangkit di Kampus dan Perjuangan yang Belum Selesai

Meskipun untuk mewujudkannya tidak mudah, tetapi Angkie tetap berharap rekomendasi dan kesepakatan itu dapat diwujudkan

Setidaknya, kaum disabilitas, apalagi perempuan, mampu mendorong kesejahteraan perekonomian keluarga.

"Saya harus akui, banyak program sudah dibuat, tapi hasilnya masih tetap saja sulit. Saya berharap, perempuan disabilitas sebaiknya berdaya, dalam hal apa pun," tutur Angkie.

"Tidak harus bekerja full time, tapi setidaknya ekonomi keluarga tidak bertumpu pada satu pemasukan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com