JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengantisipasi peningkatan penyelundupan narkoba dari luar negeri terkait rencana pemindahan ibu kota.
Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, penyelundupan narkoba tersebut paling banyak dilakukan melalui jalur laut.
Jalur itu antara lain terjadi di Sumatera hingga Kalimantan.
Bahkan, kata dia, belakangan ada peningkatan dari daerah tengah ke timur Indonesia, terutama di wilayah Kalimantan Utara.
Jika dilihat lebih jauh, kata dia, Kalimantan Utara pernah menjadi bagian dari Kalimantan Timur yang rencananya akan dijadikan lokasi ibu kota baru.
"Kami sedang mengevaluasi apakah ini ada kaitannya dengan rencana pemindahan ibu kota Indonesia ke sana," kata Arman Depari di Kantor Kemenko Polhukam, Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).
Baca juga: Temui Mahfud MD, BNN Minta Solusi soal Terpidana Mati Kasus Narkoba
Berdasarkan pengalaman, kata dia, biasanya para bandar narkoba akan tetap melihat lokasi pasar penjualan narkoba yang besar.
Pasar besar yang dimaksud adalah ketika suatu daerah yang jummah pengguna atau pecandu narkobanya meningkat.
"Tentu mereka (bandar) mengarahkan sindikatnya ke sana, karena mereka selalu berpikir bahwa penyalahgunaan narkoba ini adalah bisnis sehingga mereka hanya memikirkan keuntungan semata dari kegiatan-kegiatan ilegal yang dilakukan di sana," ujar dia.
Di sekitar daerah tersebut, pihaknya mencatat sejak beberapa bulan lalu ada peningkatan. Sebab, BNN bisa menggagalkan lebih dari 100 kilogram.
Jumlah tersebut, kata dia, merupakan angka yang cukup besar untuk daerah yang masih dilihat bukan daerah wisata atau industri.
"Dari mulai enam bulan yang lalu (peningkatan), jadi baru beberapa bulan ini ada peningkatan penyelundupan narkoba ke Kalimantan Timur," kata dia.
Baca juga: Muncul Wacana Pembubaran Lembaganya oleh DPR, Ini Respons Kepala BNN
Adapun jenis narkoba yang diselundupkan antara lain narkotika klasik atau jenis narkotika populer yang dikenal di Indonesia seperti ganja.
Kemudian, narkotika jenis methampetamin atau sabu, pil rekreasional yaitu amphetamin atau ekstasi.
"Tiga jenis ini masih mendominasi penyalahgunaan narkoba di Indonesia terutama di kalangan anak muda," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.