Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Rabu Sore, Dukungan Mengalir Penuh untuk Airlangga Hartarto

Kompas.com - 04/12/2019, 17:45 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Dukungan bagi Airlangga Hartarto dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar hingga Rabu (4/12/2019) sore terus mengalir.

Pengamatan Kompas.com, 23 dari 34 DPD menyatakan, menerima laporan pertanggungjawaban Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2014-2019 sekaligus mendukungnya untuk menjabat ketua umum Golkar periode 2019-2024.

Sebanyak 23 DPD itu meliputi DPD Sulawesi Selatan, Lampung, Jambi, Bali, Kalimantan Selatan, Riau, Maluku, Aceh, Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, Lampung, Kalimantan Timur.

Baca juga: Munas Golkar: Hingga Siang Ini, 11 DPD Dukung Airlangga Jadi Ketum dan Capres

Selanjutnya, DPD Sulawesi Utara, Jawa Barat, Sumatera Utara, Gorontalo, Papua Barat, Bengkulu, Maluku Utara, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Papua, dan NTT.

Selain DPD, ada tiga organisasi sayap Golkar yang juga menyatakan dukungan terhadap Airlangga.

Ketiganya, yakni Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Kosgoro 1957 dan Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG).

Hingga menjelang petang, rapat paripurna Munas Golkar mendengar pandangan DPD I dan II pun masih berlangsung.

Baca juga: Kelakar Jokowi di Pembukaan Munas Golkar: Ingin Beri Sepeda hingga Singgung Tesla Bamsoet

Satu per satu DPD menyampaikan pandangannya atas laporan pertanggungjawaban Airlangga Hartarto sekaligus menyampaikan siapa sosok yang didukung untuk menjadi ketua umum Golkar periode mendatang.

Ketua Kosgoro Agung Laksono mengungkapkan, seluruh pengurus organisasinya baik di pusat maupun daerah telah sepakat untuk mendukung Airlangga kembali menjadi ketua umum.

Alasannya, Airlangga mampu menciptakan suasana munas yang sejuk.

"Segenap jajaran Kosgoro pusat maupun daerah-daerah, dengan ini kami menerima laporan Airlangga Hartanto. Suasana munas berhasil terwujud dalam suasana sejuk diakui oleh kita dan Presiden tentu ini tidak lepas dari kemampuan mengoordinasi," kata Agung dalam munas yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).

"Kami dukung Airlangga jadi ketum, dia pantas untuk ditetapkan lagi," lanjut dia.

Baca juga: Munas Golkar, Dukungan DPD dan Ormas Golkar untuk Airlangga Menguat

Tidak hanya didukung menjadi ketua umum lagi, Airlangga bahkan juga didorong maju menjadi calon presiden di Pemilu 2024.

Ketua DPD Sulawesi Tenggara Ridwan Bae mengatakan, pihaknya mendukung Airlangga menjadi capres dan siap untuk menggalang dukungan.

"Kalau mau jadi presiden, kita semua mulai dari provinsi kabupaten kecamatan tidak ada waktu tanpa menyebutkan nama Airlangga agar dikenal. Kami dukung agar jadi ketum (Golkar) juga," ujar dia. 

 

Kompas TV

Menteri BUMN Erick Thohir akan mencopot direksi Garuda Indonesia jika memang terbukti terlibat dalam kasus penyelundupan ilegal. Penyelundupan yang dimaksud terkait onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton. Namun lebih lanjut Erick menyerahkan pada proses investigasi Bea Cukai, untuk menelusuri kasus-kasus yang dilaporkan tersebut. Jika memang iya terbukti, Erick meminta yang bersangkutan lebih dulu mengundurkan diri.

Dikutip dari Kompas.com petugas Bea dan Cukai menemukan onderdil motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di pesawat baru milik Maskapai Garuda Indonesia Airbus A330-900 NEO. Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro mengatakan, barang-barang tersebut ditemukan saat petugas melakukan pengecekan di hanggar pesawat milik PT GMF AeroAsia Tbk di kawasan Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (17/11/2019).

Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live. Supaya tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube Kompas TV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi kalau ada video baru.

Media social Kompas TV:

Facebook: https://www.facebook.com/KompasTV

Instagram: https://www.instagram.com/kompastv

Twitter: https://twitter.com/KompasTV

LINE: https://line.me/ti/p/%40KompasTV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com