JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan jajarannya untuk membenahi manajemen pengelolaan cadangan beras.
Ia ingin jangan sampai ada beras yang menumpuk dan tak tersalurkan.
"Saya minta dibenahi manajamemen pengelolaan cadangan beras pemerintah, penumpukan stok beras yang tidak tersalurkan harus jauh-jauh hari kita pikirkan dan kita putuskan," kata Jokowi dalam rapat terbatas dengan topik 'pengelolaan cadangan beras pemerintah' di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Jokowi menyebut, stok beras yang menumpuk disamping meningkatkan biaya perawatan juga akan berpotensi menurunkan kualitas beras yang ada.
Baca juga: Harga Beras Naik Tipis pada November 2019, BPS Sebut Masih Stabil
Untuk itu, Jokowi mengharapkan data produksi beras benar-benar riil dan terkonsolidasi.
Dengan begitu, pemerintah betul-betul memiliki sebuah pegangan data yang kuat dalam setiap mengambil keputusan, koreksi dan langkah perbaikan.
Selain masalah penumpukan beras, Jokowi juga menyoroti produksi beras yang tidak merata di seluruh wilayah tanah air. Beras Bulog masing-masing wilayah ada yang surplus dan defisit.
"Sehingga aspek ketersediaan menjadi hal yang penting, juga keterjangkauan terhadap pasokan juga penting. Saya melihat kuncinya efesiensi dan kehandalan dalam manajemen logistik," kata dia.
Perum Bulog menyatakan akan lebih komersial karena kurangnya penugasan dari pemerintah dalam menyediakan beras bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dirut Bulog Budi Waseso menyebut upaya penguatan komersial ini salah satu tujuannya adalah untuk membantu menutupi utang.
Dalam konferensi pers di lobi Kantor Badan Urusan Logistik, Direktur Utama Bulog menyebut sejumlah upaya komersial ditempuh Bulog untuk menyediakan beras bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Diantaranya penjualam komoditi melalui daring, kerja sama antar retail, dan kerja sama dengan pihak swasta, dan juga BUMN. Budi Waseso menyebut upaya ini ditempuh untuk menutupi hutang komersil, khususnya dari cadangan beras pemerintah.
#BudiWaseso #Bulog
Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live. Supaya tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube Kompas TV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi kalau ada video baru.
Media social Kompas TV:
Facebook: https://www.facebook.com/KompasTV
Instagram: https://www.instagram.com/kompastv
Twitter: https://twitter.com/KompasTV
LINE: https://line.me/ti/p/%40KompasTV
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.