Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Ini Sikap Politisi Golkar

Kompas.com - 03/12/2019, 22:16 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Rizal Mallarangeng mengimbau wacana tentang amandemen konstitusi, GBHN, dan perpanjangan masa jabatan presiden segera dihentikan.

Pasalnya, perpanjangan masa jabatan presiden bisa membuka kotak pandora yang bakal menyulitkan Indonesia.

“Kita sekarang butuh stabilitas, percepatan pembangunan ekonomi, dan peningkatan pendidikan. Bukan diskusi mubazir yang pada ujungnya bisa merombak warisan reformasi yang sudah berjalan baik selama ini," kata Ketua Korbid Galsus (Penggalangan Khusus) DPP Partai Golkar, Rizal Mallarangeng dalam pernyataan tertulis, Selasa (3/12/2019).

Baca juga: Usulan Jabatan Presiden 3 Periode dan Tawa Kecil Jokowi

Rizal menyatakan, Partai Golkar sejak awal sudah bersikap seperti itu.

“Golkar yang sekarang adalah anak kandung reformasi. Karena itu, sejak wacana itu dimunculkan beberapa bulan silam, sikap kami selalu jelas dan tegas," katanya.

Adapun Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menegaskan, Partai Golkar mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang selalu menjaga prinsip pembatasan kekuasaan.

“Bapak Presiden Jokowi selalu setia menjaga barisan reformasi dan menjaga prinsip pembatasan kekuasaan,” kata Airlangga saat pembukaan Munas Partai Golkar, Selasa (3/12/2019).

Dinamika internal Golkar

Prinsip reformasi dan demokrasi, menurut Rizal, juga tercermin dalam pengelolaan dinamika internal partai hingga penyelenggaraan Munas yang berlangsung 3 hingga 6 Desember 2019.

“Lihat saja, Munas Golkar akan berjalan damai dan demokratis. Ada perdebatan dan dinamika, tapi pada akhirnya semua akan taat pada asas dan aturan partai," jelasnya.

Ia menegaskan, seluruh kader Golkar belajar dari masa lalu dan berkomitmen untuk menjaga persatuan partai berlambang pohon beringin itu.

“Kami tidak ingin terpecah lagi. Semua pihak kini sepakat, demokrasi adalah jalan terbaik, baik dalam konteks partai maupun dalam konteks negara yang lebih besar," kata dia.

Baca juga: Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Hampir Pasti Aklamasi

Presiden Joko Widodo menyampaikan penghargaan kepada seluruh kader Partai Golkar yang mampu berdemokrasi dengan elegan melalui Munas Partai Golkar.

Apalagi, persaingan bakal calon Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024 tak lagi memanas usai Bambang Soesatyo alias Bamsoet mundur dari bursa pencalonan.

Keputusan Ketua MPR RI itu tentu berpengaruh pada dinamika internal Partai Golkar.

Menurut Jokowi, dinamika internal Golkar yang merupakan salah satu partai besar di Indonesia berpengaruh pada situasi politik di Indonesia.

“Sekali lagi, saya sangat mengapresiasi cara-cara berdemokrasi yang diperlihatkan Partai Golkar dalam Munas X ini,” ujar Jokowi sebelum membuka Munas Partai Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com