TANGERANG, KOMPAS.com - Ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut aklamasi merupakan salah satu proses untuk memilih ketua umum pada musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar agar tidak terjadi kegaduhan.
"Aklamasi itu proses yang harus sabar kita lalui, jadi supaya tidak ada noice dalam Munas," ujar Airlangga di Solitaire Hotel, Tangerang, Senin (2/12/2019) malam.
Dia menegaskan, bahwa aklamasi pada Munas Golkar merupakan sebuah proses dari musyawarah mufakat.
Menteri Koordinator Perekonomian ini menegaskan bahwa pelaksanaan Munas nanti tetap mengutamakan musyawarah.
Baca juga: Tim Sukses Sebut Jokowi Tak Keberatan Airlangga Hartarto Daftar Bakal Calon Ketum Golkar
Di sisi lain, Airlangga mengatakan tahapan menuju Munas sejauh ini sudah berlangsung terbuka dan demokratis. Mulai dari penjaringan, pendaftaran, hingga pada pelaksanaan pemilihan nanti.
Dia mengatakan, tahapan Munas tersebut telah memberikan kesempatan bagi siapapun untuk mencalonkan diri.
"Siapapun boleh nyalon, termasuk tokoh kartun pun bisa nyalon. Tapi tentu ada PDLT, prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela. Kriteria itu terdaftar di AD/ART. Jadi ada mekanisme, ada kisi-kisinya," terang bakal calon ketua umum Golkar tersebut.
Kendati begitu, yang tak kalah pentingnya adalah mengenai elektabilitas.
Menurutnya, adanya persyararan 30 persen dukungan tertulis sebagai persyaratan elektabilitas.
"Kalau belum pernah mempunyai elektabilitas, bagaimana memimpin partai seperti Golkar," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.