Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenhan Sebut Orientasi Industri Pertahanan RI Masih Untung Rugi

Kompas.com - 29/11/2019, 18:43 WIB
Dani Prabowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan berencana meninjau keberadaan industri pertahanan dalam negeri. Pasalnya, saat ini industri pertahanan di Indonesia masih berorientasi pada sisi komersial semata.

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menilai, kondisi tersebut berbeda dengan kondisi industri pertahanan negara sahabat, seperti Australia, Amerika Serikat, Singapura, Vietnam, dan India yang menjadikan industri pertahanan sebagai industri mandiri.

“Negara-negara itu tidak memasukkan kelompok industri pertahanan ke industri komersial. Kalaupun melakukan komersial, itu antarnegara untuk kepentingan pertahanan, sementara di kita industri pertahanan itu di-trade atau dikelola sebagai perusahaan biasa,” ucap Sakti saat berbincang dengan awak media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).

Baca juga: Prabowo: Presiden Tegas Bilang ke Saya, Tak Boleh Ada Kebocoran Anggaran Pertahanan

“Kalau dimasukkan ke kelompok itu (komersial), yang dimasukkan adalah rugi laba. Kalau di kita itu enggak pernah laba, kalau laba ya tipis,” katanya.

Ia menambahkan, peninjauan itu juga dilakukan untuk mengetahui kebutuhan anggaran pertahanan yang ideal.

Maka, nanti kebutuhan alat utama sistem pertahanan semesta di tiga matra TNI dapat memenuhi syarat minimum essential force (MEF).

Baca juga: Menhan Prabowo Peringatkan Jangan Ada Praktik Rente di Sektor Pertahanan

“Harapan kita tentu seluruh kebutuhan alutsista atau hal-hal yang diperlukan pertahanan kita sudah tentu dipenuhi dalam negeri. Namun, tentu ada teknologi di mana kita belum sampai, seperti pesawat tempur, sehingga diperlukan kerja sama dengan negara lain,” ujarnya.

Sejauh ini, Indonesia sudah melakukan kerja sama di dalam pengembangan prototipe pesawat tempur dengan Korea Selatan.

Ia berharap, kerja sama ini dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sehingga ke depan Indonesia bisa membuat pesawat tempur sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com