JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) VIII Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) (organisasi sayap Partai Golkar) Achmad Annama Chayat mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar.
Pria 42 tahun itu mendaftarkan diri ke Komite Pemilihan Ketua Umum Golkar di Kantor DPP Golkar, Kamis (28/11/2019).
Ia menjadi pendaftar pertama selama tahap penjaringan caketum Partai Golkar. Keputusan Chayat maju menjadi calon ketua umum cukup mengejutkan.
Sebab, selama ini namanya tak pernah disebut akan maju. Bursa ketua umum Golkar ibarat pertarungan dua kubu, yakni kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Airlangga Hartarto.
Baca juga: Soal Usulan Presiden Dipilih MPR, Golkar Nilai Perlu Masukan Masyarakat
Chayat mengatakan, keputusan tersebut bukan semata-mata ingin menantang dominasi kekuatan Bamsoet dan Airlangga.
Ia maju karena terdorong mewakili pemuda. Selama ini, menurut dia, kaum muda belum menjadi prioritas bagi Golkar.
"Ini bukan nekat enggak nekat, ini masalah nyali, kapan lagi? Kami ingin perhelatan lima tahun ini jadi pesta bersama, bukan hanya pestanya orang tua saja kan, anak muda juga pingin punya representasi," ujar Chayat ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (29/11/2019).
Dia menyatakan, keputusannya ini bukan untuk mencari sensasi di tengah kekuatan Bamsoet dan Airlangga, tetapi sebuah panggilan untuk semakin mengembangkan Golkar.
Perkara dukungan pada kontestasi nanti, Chayat mengaku telah berkonsultasi dengan sejumlah tokoh Golkar, salah satunya Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily.
Setelah niatnya diamini Ace, ia juga meminta restu kepada Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie.
Pria kelahiran Jakarta, 4 Juli 1977 itu juga sudah membangun konsolidasi bersama 50 DPD II.
Bahkan, Chayat mengklaim, dari 50 pemilik hak suara tersebut, setengahnya telah menyatakan dukungan kepadanya.
"Artinya kita melihat bukan mengejar untuk bersaingnya, tapi melihat peluang Golkar ke depan, bagaimana anak-anak muda ini memberikan harapannya kepada anak muda juga," kata dia.
Baca juga: Terkait Wacana Pilkada Tak Langsung, Sikap Golkar Tunggu Kajian
Di sisi lain, Chayat mengaku sudah siap menjadi penantang Bamsoet dan Airlangga. Menurut dia, perhelatan demokrasi internal partai tersebut sangat krusial.
Momentum ini dinilai dapat menjadi langkah awal untuk menempatkan kalangan milenial menjadi faktor krusial bagi tumbuh-kembangnya partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Jadi saya maju jadi calon ketua umum enggak berpikir, 'Ah ini main-main, ini akan gagal', tapi saya akan bawa pesan-pesan moril dari kaum muda," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.