Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat di Komisi II, Tito Karnavian Sampaikan Solusi Masalah Kekurangan Anggaran Blangko e-KTP

Kompas.com - 28/11/2019, 13:55 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi II DPR menggelar rapat kerja bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Dalam rapat itu, Tito mengungkapkan, pihaknya sudah menemukan solusi dari kekurangan anggaran terkait pengadaan blangko KTP elektronik atau e-KTP untuk tahun 2019.

Tito mengatakan, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani menyatakan Kemendagri tetap menggunakan dana yang sudah dialokasikan.

Kemudian, bisa mengajukan penambahan anggaran ke Kemenkeu sesuai kebutuhan.

"Kemarin dengan dirjen anggaran, silakan gunakan anggaran dulu yang sudah dialokasikan untuk blangko di awal tahun. Tapi masuk bulan ketiga silakan diajukan kebutuhan mau berapa, dan berusaha akan dipenuhi oleh Kemenkeu," kata Tito.

Baca juga: Blangko E-KTP Kurang, Mendagri Sebut Itu Tumpahan Masalah

Tito menceritakan, akar dari permasalahan kekurangan anggaran pengadaan blangko e-KTP adalah trauma para jajaran di Kemendagri atas kasus e-KTP.

Sehingga, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) takut mengajukan anggaran.

"Jujur pak, kami melihat temen-temen di kemendagri terutama dukcapil dan kesekjenan, ada rasa trauma dengan kasus e-KTP itu. Sehingga nyaris lama. Nanti ngajukan anggaran diperiksa lagi," ujarnya.

Baca juga: Johan Budi Ingatkan Mendagri Hati-hati dalam Urusan Pengadaan E-KTP

Tito mengatakan, pihak dari Kemenkeu sangat berhati-hati terkait anggaran e-KTP.

Selaku Mendagri, Tito mengatakan, sudah mendorong Sekretaris Jenderal Kemendagri Hadi Prabowo dan Dukcapil Zudan Arif Fakhrullah untuk menghilangkan trauma tersebut.

"Saya sampaikan ke staf, saya apresiasi, semenjak masuknya Plt Pak Hadi, Pak Zudan sebagai dirjen, ini sudah running lagi. Trauma itu sudah mulai terhapuskan," ucapnya.

Sebelumnya, anggota Komisi II DPR Johan Budi mempertanyakan besarnya kekurangan anggaran pengadaan blangko e-KTP.

Baca juga: Atasi Kekurangan Blangko e-KTP, Dirjen Dukcapil Distribusi 2,5 Juta Keping ke Seluruh Daerah

Johan mengatakan, memang realisasi pengadaan blangko e-KTP biasanya lebih banyak dari yang diperkirakan. Tapi, kekurangan blangko di tahun 2019 kali ini begitu banyak.

"Setahu saya setiap proses pengadaan apalagi blangko e-KTP, biasanya itu 120 persen atau lebih dari yang dibutuhkan. Kenapa kok tiba-tiba kurangnya begitu banyak," kata Johan dalam rapat kerja bersama Kemendagri.

Hingga saat ini, baru ada 3,5 juta blangko e-KTP yang sudah terpenuhi. Nilai anggarannya sebesar Rp 37 miliar.

Baca juga: Sekitar 100.000 Warga Kota Bekasi Tak Punya E-KTP Akhir Tahun Ini

Sedangkan pengadaan blangko e-KTP yang belum terpenuhi jumlahnya lebih dari dua kali lipat, yaitu 7,4 juta keping dengan kisaran anggaran Rp 78,6 miliar.

Johan menyebut hal ini tidak masuk akal.

"Kalau cuma 20 persen sampai 30 persen masuk akal," kata dia.

Atas persoalan itu, Kemendagri pun meminta DPR untuk menyetujui pergeseran pagu anggaran untuk memenuhi pengadaan blangko e-KTP.

Kompas TV Masyarakat Indonesia, kini sudah bisa mengucapkan selamat tinggal kepada lamanya waktu tunggu pencetakan dokumen kependudukan. Senin malam, kementerian dalam negeri, meluncurkan teknologi baru yang bisa mempermudah pelayanan publik, di kawasan ancol, Jakarta Utara. namanya, anjungan dukcapil mandiri.<br /> <br /> Mesin ini adalah terobosan dari dirjen dukcapil kemendagri, agar masyarakat dapat mengakses dan mencetak dokumen kependudukan sendiri, dengan cepat, mulai dari KTP elektronik, kartu keluarga, akta kelahiran dan akta kematian.<br /> <br /> Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian pun, langsung menjajal kerja mesin ini, dan mencetak KTP eletronik baru. Peluncuran mesin anjungan dukcapil mandiri ini turut dihadiri dirjen dukcapil Zulvan dan dinas dukcapil seluruh Indonesia. Dengan menggunakan mesin ini, mendagri Tito pun berhasil mencetak sendiri KTP elektronik barunya, hanya dalam waktu satu setengah menit.<br /> Berpotensi mengurangi korupsi, mesin anjungan dukcapil mandiri, juga sudah bisa dipesan oleh masing-masing pemerintah daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com