Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Revisi Buku Pelajaran Agama untuk Tangkal Radikalisme

Kompas.com - 27/11/2019, 19:33 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah tengah merevisi buku pelajaran agama untuk menangkal masuknya radikalisme ke sekolah.

Pemerintah, kata Wapres, menemukan indikasi diajarkannya radikalisme dari materi buku pelajaran agama. 

"Menurut indikasi ada bahan ajar yang masih menggunakan bahan yang di dalamnya terindikasi ajaran yang radikalisme. Karena itu baik di Kementerian Agama maupun di Kementerian Pendidikan sekarang sedang ditelusuri untuk kemudian dilakukan perbaikan," ujar Ma'ruf di Desa Tangkilan, Tajinan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (27/11/2019).

"Di SD, bahkan juga di PAUD juga ada cara mengajarkannya (radikalisme). Bahkan ada pernah muncul di soal ujian pernah muncul. Jadi itu kita waspadai," lanjut dia.

Baca juga: Cegah Radikalisme, Kemenag Tulis Ulang Buku Pelajaran Agama di Sekolah

Ia menilai saat ini radikalisme menjadi salah satu permasalahan utama yang harus diselesaikan pemerintah. Sebabnya, radikalisme merupakan pintu masuk seseorang melakukan aksi terorisme.

Ma'ruf mengatakan, radikalisme bisa tersebar lantaran disampaikan dengan pengemasan yang menarik dam masif melalui media sosial yang kini digandrungi anak muda.

Ma'ruf mengatakan biasanya mereka yang jiwanya tengah terguncang mudah menerima ajaran radikalisme.

Selain itu, kata Ma'ruf, radikalisme bisa diterima lantaran seseorang tersebut tengah merasa termarjinalkan di lingkungannya secara sosial dan ekonomi. Karenanya, kata Ma'ruf, radikalisme bukan hanya perkara pemikiran tetap juga ada persoalan ekonomi di dalamnya.

Sehingga, Ma'ruf mengatakan solusi pemberantasan radikalisme harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari hulu ke hilir.

Baca juga: Wapres Sebut Banyak Sekolah yang Gunakan Ajaran Radikalisme

"Kan radikalisme ini kan menyangkut semua kalangan. Oleh karena itu penanganannya harus juga komprehensif dari hulu sampai ke hilir dari semua lembaga terkait yang memiliki keterkaitan," ujar Ma'ruf.

"Dan juga unsur masyarakat termasuk media sosial. Makanya berbagai kementerian dan lembaga dilibatkan, unsur masyarakat dilibatkan. Unsur pendidikan dari mulai kementeriannya maupun juga lembaga-lembaga pendidikannya baik negeri maupun swasta (dilibatkan)," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com