Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Sempurnakan Sistem Informasi Layanan Perdagangan Orang

Kompas.com - 27/11/2019, 18:48 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) berupaya menyempurnakan teknologi informasi layanan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Asisten Deputi Hak Perempuan dan Tindak Pidana Perdagangan Orang Kementerian PPPA, Destri Handayani mengatakan, sejumlah lembaga memiliki data perdagangan orang. Hanya saja, tak semua lembaga terkait memiliki standardisasi data nasional.

Karena itu, pihaknya akan mendorong standardisasi data permanen sebagai acuan memberantas kasus TPPO.

"Kami akan mengarah penyempurna standardisasi data ke Sistem Informasi Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni), nanti diperbaiki agar bisa memasukan data TPPO," ujar Destri kepada Kompas.com di Hotel Aryaduta Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Awal Kejahatan Perdagangan Orang

Nantinya, sistem informasi tersebut dapat memonitor layanan yang diberikan kementerian maupun lembaga negara terkait.

Adapun, layanan tersebut mengenai penanganan saksi dan korban TPPO. Dengan begitu, pemerintah dapat memantau keberadaan saksi maupun korban itu sendiri.

Kebetulan, kata dia, Kementerian PPPA juga sudah berinvestasi untuk melakukan pengembangan dan perbaikan Simfoni.

Sehingga, nantinya bisa bertransformasi dan mempercepat penyediaan standarisasi data.

Baca juga: Kota Tangerang Dikhawatirkan Jadi Tempat Transit Perdagangan Orang

Nantinya, standardisasi data itu juga akan membawa program yang lebih mengarah dan tepat sasaran.

Destri mengatakan, salah satu persoalan mendasar dari upaya pemberantasan perdagangan orang adalah mengenai data.

Karena itu, Gugus Tugas yang mendapat mandat menekan kasus perdagangan orang memerlukan satu data permanen. Sehingga, data tersebut menjadi acuan dan indikator dalam upaya pemberantasan perdagangan manusia.

"Makanya kami berencana akan menggunakan apa yang sudah dihasilkan dengan memperbaiki sistem yang ada, pelaksananya adalah kita semua," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com