"Enggak ada, mohon maaf, Mas," jawab Wahab.
Mendengar jawaban Wahab, nada bicara Romy mulai meninggi saat menyampaikan pertanyaan lanjutan.
"Kenapa kamu bisa bilang ke Muafaq memantabkan kepada saya? Apakah ada ucapan lebih? Cara kamu memantapkan kepada saya kecuali soal mengatakan bahwa ada salam dari Aim tentang Muafaq, dan saya jawab, Muafaq yang mana?" kata Romy.
Baca juga: Pegawai Kemenag Sebut Sepupu Romahurmuziy Terima Rp 21 Juta
Wahab pun nampak tertunduk. Dengan terbata-bata, Wahab mengakui bahwa itu karangan dirinya agar terlihat berjasa di mata Muafaq. Kepada Romy, Wahab meminta maaf.
"Kenapa kamu menyampaikan itu? Kenapa kamu memyampaikan itu. Minggu lalu Aim (Rochim), sekarang kamu (mengarang ke Muafaq)," kata Romy dengan nada tinggi sambil menggebrak meja.
"Maaf," jawab Wahab sembari tertunduk.
Baca juga: Sepupu Romahurmuziy Mengaku Dititipi Pesan Muafaq Wirahadi soal Keinginan Promosi Jabatan
Usai menggebrak meja dan berbicara dengan nada tinggi, Romy pun meminta maaf kepada majelis hakim.
Ketua majelis hakim Fahzal Hendri pun memotong interaksi Romy dan Wahab.
"Apa jawab mu? Jadi karangan mu saja?" tanya hakim Fahzal ke Wahab.
"Karangan saya Pak," jawab Wahab.
Baca juga: Sepupu Romahurmuziy Ungkap Rencana Pemberian Uang Rp 50 Juta dari Muafaq Wirahadi
Romy pun kembali menimpali dengan mengungkapkan keheranannya.
"Saya sudah membantu kamu, kenapa kamu malah begitu?" tanya Romy lagi.
"Maaf, Mas," jawab Wahab sambil tertunduk.
Romy memandang karangan Wahab juga berimbas pada dirinya yang kini duduk di kursi terdakwa.
"Kamu tahu saya di sini, duduk di sini, karena saya menolong kamu itu? Menolong membantu Rp 30 juta saya malah duduk di sini karena kamu ngaku-ngaku itu, tahu?" kata Rommy dengan suara tinggi