JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, pihaknya akan terus memberikan pendampingan kepada satu suporter Indonesia yang saat ini masih ditahan di Malaysia.
"Kita akan terus memberikan pendampingan kekonsuleran (terhadap suporter yang masih ditahan)," ujar Retno di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2019).
Dia melanjutkan, dua orang suporter yang saat ini telah dibebaskan dari penahanan juga tidak lepas dari upaya pendampingan Kemenlu.
"Dua yang dilepaskan itu tidak lepas dari upaya pendampingan," tambah Retno.
Baca juga: Dibebaskan dari Tahanan di Malaysia, Ini Cerita Dua Suporter Indonesia
Sebelumnya, persoalan suporter Indonesia di Malaysia bermula ketika suporter Indonesia ingin pulang ke penginapan masing-masing.
Usai memesan taksi online, mereka curiga karena mobil tak kunjung datang meski di aplikasi Google Maps sudah terlihat dekat.
Saat taksi online datang, para suporter dicegat untuk dibawa ke suatu tempat.
Suporter Indonesia yang melawan langsung dikeroyok seperti yang terlihat dalam video yang viral di media sosial baru-baru ini.
Baca juga: Satu Suporter Indonesia Masih Ditahan di Malaysia karena Tunggu Uji Forensik
Oknum suporter Malaysia terlihat melakukan pemukulan membabi buta dan korban terus dipukuli meski sudah tersungkur ke tanah.
Dalam video juga terlihat aksi provokasi pendukung Malaysia saat pertandingan tengah berlangsung.
Suporter Malaysia melemparkan flare (suar) ke arah tribune away di mana terdapat pendukung Indonesia.
Terkait peristiwa pengeroyokan ini, Persatuan Sepak Bola seluruh Indonesia (PSSI) sudah membuat laporan.
Baca juga: Kesaksian Fuad Naji, Korban Pengeroyokan Suporter Malaysia
Hal tersebut seperti dilansir dari laman PSSI, Jumat (22/11/2019).
"Ada dua hal yang sedang kita lakukan. Pertama, terkait insiden yang terjadi saat pertandingan di stadion, seperti pelemparan petasan, kembang api, atau bom asap yang dilakukan suporter tuan rumah, ini sudah kami laporkan," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Adapun terkait dugaan kekerasan di luar stadion, Ketum PSSI yang akrab dipanggil Iwan Bule ini menyebut hal itu sedang didalami.