Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pencalonan Jadi Ketum Golkar, Bamsoet: Saya Terjepit

Kompas.com - 26/11/2019, 18:31 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo menjelaskan alasan mengapa mendeklarasikan diri maju menjadi calon ketua umum (ketum).

Menurut pria yang biasa disapa Bamsoet itu, dirinya sedang dalam posisi yang tidak menguntungkan di parpol.

"Sebetulnya saya dalam posisi terjepit. Sebetulnya saya tidak ingin maju. Tapi karena ada komitmen yang tidak dipenuhi yang mana salah satunya soal rekonsiliasi," ujar Bamsoet di Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019).

Rekonsiliasi ini menyangkut beberapa orang pendukungnya yang tidak diperlakukan secara tidak pantas.

Baca juga: Politikus Golkar: Manuver Bamsoet Kian Terlihat Setelah Jabat Ketua MPR

Menurut Bamsoet, ada beberapa anggota partai yang menyatakan mendukung dirinya kemudian dicopot dari jabatan mereka.

"Lalu kemudian ada beberapa yang dicopot dari pimpinan komisi atau digeser dari posisi yang mereka geluti sekarang. Jadi pada akhirnya karena kondisi tersebut saya menyatakan maju sebab supaya kawan-kawan yang terzolimi ini bisa dikembalikan lagi ke tempatnya," ungkapnya.

Menurut Bamsoet, jika partai memiliki semangat rekonsiliasi sebaiknya dilakukan musyawarah untuk merangkul semua kader dan pengurus parpol.

Baca juga: Kubu Bamsoet Tuding Panitia Munas Golkar Tak Netral, Diisi Orang-orang Airlangga

Kemudian, karena para tokoh menurut dia sejatinya adalah kawan lama, maka kompetisi dalam memperebutkan posisi ketum parpol seharusnya tidak menjadi soal.

"Sebab dengan adanya kompetisi, ya kita bisa buktikan siapa yang terbaik nanti kita persilakan buat pimpin partai mana tahu yang terbaik nanti Pak Airlangga, ya silakan," kata dia.

Bamsoet pun menegaskan dia tidak akan mudur dari jabatan sebagai Ketua MPR karena mencalonkan diri jadi calon ketum.

Baca juga: Kubu Bambang Soesatyo Siap Gelar Munas Golkar Tandingan

Dia menilai tidak ada aturan yang meminta undur diri jika mengikuti pemilihan tertentu.

"Tidak ada aturannya. Apakah Pak Airlangga kalau mau maju (jadi calon ketum) terus mundur dari kursi Menko Perekonomian? Kan enggak, " tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Koordinator bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo mendeklarasikan diri maju sebagai calon ketua umum Golkar periode 2019-2024 dalam Munas Golkar, Desember 2019.

Baca juga: Bambang Soesatyo Ingin Menang dan Kembalikan Golkar ke Khittah

Deklarasi ini dilakukan Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, didampingi sejumlah organisasi pendukung.

"Dengan didasari kecintaan saya terhadap Partai Golkar, dengan mengucapkan bismillah, saya Bambang Soesatyo menyatakan, siap menjalankan perintah untuk mengikuti kontestasi pemilihan ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024," kata Bambang, Jumat (22/11/2019).

Deklarasi ini dilakukan setelah munculnya aspirasi, dukungan dan desakan dari kader Golkar dari berbagai daerah.

Baca juga: Maju Caketum Golkar, Bambang Soesatyo Kukuh Ingin Voting

Suara itu disebut datang mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/ kota, provinsi bahkan kader di DPP. Mereka ada yang memiliki hak suara, namun banyak pula yang tidak.

Sejumlah organisasi yang membesarkan Bambang juga mendukung pencalonan dirinya, antara lain Forum Komunikasi Putra-Putri TNI Polri (FKPPI), Serikat Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), dan Pemuda Pancasila (PP).

"Rasanya saya tidak cukup kuat untuk menolaknya," ujar dia.

Kompas TV Proses Demokrasi dalam Partai Golkar seperti masih terus tumbuh belajar. Persaingan memperebutkan kursi ketua umum partai selalu di warnai ketegangan.<br /> <br /> Pasca terpilihnya Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR pada awal Oktober lalu, Bambang Soesatyo dan Airlangga terlihat mesra. Tidak terlihat persaingan dalam memperebutkan posisi ketua umum setelah sebelumnya pendukung keduanya memanas dalam memperjuangkan kursi ketua umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com