Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: ASN Juga Punya Hak Menyatakan Pendapat

Kompas.com - 25/11/2019, 16:45 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

Kompas TV Pulau Padar adalah pulau ketiga terbesar di kawasan Taman Nasional Komodo setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Untuk bisa menikmati keindahan surga tersembunyi ini ada perjuangan yang tak ringan. Wisatawan harus mendaki 700 anak tangga. Kalau anda mau berkunjung ke sini datanglah sepagi mungkin. Setidaknya butuh 30 hingga 40 menit untuk sampai di puncak. Usaha yang dikeluarkan pun terbayar dengan keindahan di Puncak Bukit Pulau Padar. Lautan berwarna biru dan langit tanpa polusi sesuatu yang tak akan didapat di kota besar. Sayangnya bukit pulau padar terbilang kering karena sudah 8 bulan Labuan Bajo tak diguyur hujan. Lalu pindah ke Pulau Komodo menggunakan kapal cepat sekitar 20 menit. Sesuai dengan namanya tujuan saya kesini adalah melihat habitat hewan purba komodo. Untuk masuk ke habitat komodo ada beberapa jalur yang bisa ditempuh mulai dari jalur sangat pendek menengah hingga panjang. Pulau komodo ini merupakan bagian dari situs warisan dunia UNESCO karena komodo yang saat ini berjumlah 1700 hanya hidup di Indonesia. Sifatnya yang kanibal membuat komodo bisa makan anaknya sendiri. Itulah mengapa habitat ini sangat dijaga. Dari menikmati pemandangan di pulau langsung menuju beberapa pulau yang menyediakan keindahan lautnya. <em>Island</em> <em>hopping</em> atau berpindah-pindah pulau jadi menu wajib di Labuan Bajo. Wisatawan bisa memilih memakai kapal kayu atau kapal cepat. Perbedaannya ada di harga dan kecepatan kapal. Pantai pertama yang didatangi adalah <em>Pink Beach</em>. Warna merah muda berasal dari hewan mikroskopik Firaminifera yang hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop. Setelah itu menuju Taka Makassar salah satu spot <em>snorkling</em> dan <em>diving</em> yang termahsyur di Labuan Bajo. Berenang di Taka Makassar cukup menantang karena arusnya cukup kencang dan tujuannya adalah menuju pulau timbul yang jadi ciri khas Taka Makassar. Wisata Labuan Bajo memang sedang viral karena keindahannya. Itupun diakui para wisatawan yang datang ke Labuan Bajo. #LabuanBajo #PulauPadar #WisataAkhirTahun

4. Membuat pemberitaan yang menyesatkan atau tidak dapat dipertanggungjawabkan;

5. Menyebarluaskan pemberitaan yang menyesatkan baik secara langsung maupun melalui media sosial;

6. Mengadakan kegiatan yang mengarah pada perbuatan menghina, menghasut, memprovokasi, dan membenci Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan pemerintah;

7. Mengikuti atau menghadiri kegiatan yang mengarah pada perbuatan menghina, menghasut, memprovokasi, dan membenci Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan pemerintah;

8. Menanggapi atau mendukung sebagai tanda setuju pendapat sebagaiimana angka 1 dan 2 dengan memberikan likes, dislikes, love, retweet, atau comment di media sosial;

9. Menggunakan atribut yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan pemerintah;

10. Melakukan pelecehan terhadap simbol-simbol negara baik secara langsung maupun melalui media sosial.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com