Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanafi Rais Masuk Bursa Caketum PAN, Pengamat: Bisa Dipastikan Siapa yang Menang

Kompas.com - 23/11/2019, 20:10 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno memprediksi, mayoritas kader PAN akan memberikan dukungan kepada putra sulung Amien Rais, Hanafi Rais dalam bursa pertarungan calon ketua umum PAN.

Adi mengatakan, masuknya Hanafi dalam perebutan kursi ketua umum PAN akan menjadi pertimbangan penting bagi internal PAN.

Sebab, sebagai putra dari tokoh sekaligus simbol PAN, mayoritas dukungan kader PAN tentu akan mengarah kepada Hanafi.

"Hanafi Rais orang yang tidak perlu komitmen hitam di atas putih, dia adalah anak ideologis dan bioligisnya Pak Amin Rais. Kalau Hanafi Raus maju, bisa dipastikan secara mayoritas (terlihat) siapa yang akan menjadi ketua umum PAN," ujar Adi di Jenggala Center, Jumat (22/11/2019).

Baca juga: Ini Kata Hanafi Rais soal Kemungkinan Koalisi Nasdem-PAN

Adi mengatakan, perhatian kader akan banyak mengarah pada sosok Hanafi Rais apabila ia resmi mengambil tiket perebutan calon ketua umum PAN.

Sekalipun pada perebutan nanti akan melawan tokoh PAN lainnya seperti Hatta Rajasa. Menurut dia, PAN masih identik dengan sosok Amien Rais.

Peran mantan ketua MPR periode 1999-2004 menjadi penentu hasil hajat demokrasi internal PAN nanti.

Apalagi, jika nantinya Hanafi Rais betul-betul turut meramaikan bursa kandidat calon ketua umum.

"Seperti Pak Hatta Rajasa, (sudah) tidak punya panggung politik, di Pilpres (2019) tidak main, Pileg (2019) tidak main, apalagi ketua umum skarang Pak Zulkifli sangat identik dengan Pak Amin Rais," ucap dia.

Sebelumnya, PAN akan menggelar konser untuk memilih calon pemimpinnya tahun depan. Meski demikian, bursa kandidat calon ketua umum sudah mulai bermunculan.

Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan mengatakan, sejauh ini sudah ada empat kandidat calon ketua umum.

Baca juga: Hanafi Rais: PAN Dukung Prabowo Tolak Hasil Pemilu 2019

Mereka adalah mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, dan putra tertua politikus senior Amien Rais, Hanafi Rais.

Kemudian, Wali Kota Bogor Bima Arya dan mantan Ketua Fraksi PAN di DPR, Mulfachri Harahap.

Munculnya kandidat ini dinilai menjadi angin segar di tengah iklim demokrasi partai politik yang sarat dengan aklamasi.

"Empat calon ini sudah bagus. Kalau mereka melakukan manuver, membentuk tim sukses, melakukan pendekatan ke DPW 1, DPW 2, itu bagus sekali. Ini iklim yang harus dijaga," kata CEO Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, kepada Kompas.com, Jumat (15/11/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com