JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Joko Widodo Aminuddin Ma'ruf menceritakan kronologi ketika dirinya diminta oleh pihak istana menghadap Presiden Joko Widodo.
Menurut Ma'ruf, ia menerima telepon dari pihak istana untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan jauh-jauh hari, tetapi tidak diberi tahu tujuan pemanggilannya.
"Pertama kali ditelpon, itu belum dikasih tahu tugas. Jangankan tugas, posisinya apa juga belum dikasih tahu," kata Ma'ruf dalam diskusi 'Efek Milenial di Lingkaran Istana' di Ibis Hotel Tamarin, Menteng, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).
Ma'ruf mengatakan, setelah diangkat menjadi staf khusus Presiden Jokowi, ia ditugaskan untuk menjalin komunikasi secara intens dengan kelompok-kelompok santri dan mahasiswa.
Baca juga: Jadi Stafsus Jokowi, Siapa Aminuddin Maruf?
"Saya diberikan tugas untuk berkomunikasi intens dengan kelompok-kelompok yang salah satunya kelompok santri, pemuda, mahasiswa dan lembaga sosial keagamaan dan lain-lain," ujarnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf mengatakan, tujuh staf khusus Presiden Joko Widodo dari kalangan milenial, bertugas menjadi teman diskusi presiden.
"Kemarin yang dikenalkan Presiden Jokowi 7 orang itu, tugas utamanya adalah memberikan masukan inovasi dan gagasan terobosan terhadap program prioritas yang sudah ditetapkan oleh presiden," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah menunjuk 13 orang sebagai staf khususnya. Dari jumlah itu, tujuh orang merupakan wajah baru dan berasal dari kalangan milenial.
Jokowi memperkenalkan tujuh orang itu kepada pers di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/9/2019) sore tadi.
Mereka adalah Putri Indahsari Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Aminuddin Ma'ruf, dan Andri Taufan Garuda Putra.
Selain ketujuh milenial yang berusia 20 sampai 30-an tahun itu, Jokowi juga menunjuk dua wajah baru lainnya.
Dua orang itu yakni Politisi PDI-P Arief Budimanta dan Politisi Partai Solidaritas Indonesia Dini Shani Purwono. Namun, keduanya tak ikut diperkenalkan karena dianggap tak mewakili kalangan milenial.
Baca juga: Presiden Tunjuk Stafsus Milenial, Sekjen PPP Minta Publik Berprasangka Baik
Selain itu, Jokowi juga menunjuk sejumlah wajah lama kembali menjadi staf khususnya. Mereka yakni Diaz Hendropriyono, Sukardi Rinakit dan Ari Dwipayana.
Terakhir, Jokowi juga sudah menunjuk Fadjroel Rachman sebagai Staf Khusus Bidang Komunikasi/Juru Bicara Presiden.
Berbeda dengan 12 nama lain Fadjroel sudah ditunjuk sebagai staf khusus pada 22 Oktober lalu, dua hari setelah Jokowi dilantik sebagai Presiden 2019-2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.