JAKARTA, KOMPAS.com - Tim intelijen Polri masih melakukan kajian perihal kerawanan gangguan keamanan di wilayah Papua, menjelang hari lahirnya Organisasi Papua Merdeka pada 1 Desember 2019 mendatang.
"Seperti apa kerawanannya, daerah mana, kemudian apa kerawanannya, kapan kerawanannya seperti apa, masih diindentifikasi oleh intelijen," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono di Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2019).
Terkait penambahan personel, Argo mengatakan bahwa hal itu merupakan keputusan Kapolda Papua.
Baca juga: Jelang HUT OPM 1 Desember, Kota Jayapura Dipastikan Aman
Nantinya, jika personel memang dirasa kurang, Polda Papua akan meminta bantuan dan mengirim surat kepada Mabes Polri.
Namun, tak menutup kemungkinan juga pengerahan personel hanya berasal dari polda sekitar, apabila jumlahnya sudah dinilai cukup.
"Tapi, kalau nanti personelnya cukup, dengan tindakan preventif yang dilakukan, tentu nanti dari Polda Papua dan polda-polda samping saja. Semuanya situasional," tutur Argo.
Selain menganalisis dan menyiapkan personel, Polri juga melakukan tindakan preventif di wilayah Papua.
Salah satunya dengan membangun komunikasi bersama tokoh masyarakat, hingga warga sekitar.
Polri berusaha meyakinkan warga bahwa Papua adalah bagian dari Indonesia.
Baca juga: Bupati Asmat: Pemekaran Provinsi Papua Selatan Sesuai Aspirasi Masyarakat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.