Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Tak Mau Buru-buru Bubarkan Pesantren yang Terpapar Radikalisme

Kompas.com - 22/11/2019, 11:04 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Fachrul Razi mengungkapkan, Kementerian Agama akan berhati-hati dalam menangani pondok pesantren yang terindikasi terpapar radikalisme.

Fachrul mengatakan, pihaknya akan berupaya membina pondok pesantren yang terindikasi radikalisme alih-alih membubarkannya.

"Nanti kita amati pelan-pelan, kita enggak serta merta akan membubarkan. Ada indikasi kan kita coba bina dengan baik. Kita selalu mencoba semuanya dengan pendekatan, musyawarah," kata Fachrul di Kantor Kemenag, Jumat (22/11/2019).

Baca juga: Menteri Agama: PNS yang Terpapar Radikalisme seperti Musuh Dalam Selimut

Fachrul menuturkan, pihaknya akan terus mengedepankan pendekatan dialogis dalam menyelesailan masalah, termasuk masalah radikalisme di pondok pesantren.

"Kalau nanti sewaktu-waktu memang ga bisa, nanti kita ada langkah-langkah hukum. Tapi kita hindari lah sedapat mungkin, semua kan saudara kita dan itu yang kita lakukan selama ini," ujar Fachrul.

Sementera itu Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin menyebut ada dua pondok pesantren di Indonesia yang terinsikasi terpapar radikalisme.

Baca juga: [VIDEO] Kepala BNPT: Jangankan Pekerja BUMN, Polisi Saja Ada yang Terpapar Radikalisme

Kamaruddin menyatakan, angka tersebut didapat dari penelusuran Kemenang atas temuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Setelah ditindaklanjuti oleh litbang ternyata tidak banyak ya, kalau tidak salah ya, hanya ada dua yang terindikasi saja atau yang berpotensi dari sekian nama. Kalau enggak salah ada 16 dari BNPT setelah ditindaklanjuti oleh Litbang dilakukan penelitian hanya dua," kata Kamaruddin.

Kamaruddin mengaku belum tahu nama dua pondok pesantren tersebut beserta lokasinya. Ia menambahkan, dua pondok pesantren itu punya hanya sebagian kecil dari puluhan ribu pesantren yang ada di Indonesia.

Kompas TV Menteri Agama, Fachrul Razi, menyatakan akan dibentuk satgas, untuk menangani radikalisme yang ada di lingkungan aparatur sipil negara. Pembentukan satgas sesuai putusan sebelas menteri dan sebelas lembaga, untuk menangkal radikalisme dan meningkatkan wawasan kebangsaan.<br /> <br /> Satgas dibentuk untuk mengawasi ASN yang terpapar radikalisme. Jika terbukti, yang bersangkutan akan diproses oleh satgas. Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, BNPT, mengajak seluruh kementerian, dan masyarakat lebih waspada dan aktif melaporkan, jika ada kecurigaan atas pelaku teror. Termasuk juga dugaan radikalisme menyangkut ASN.<br /> <br /> Selain itu, BNPT menyebut banyak modus baru yang dikembangkan pelaku teror, sehingga upaya pencegahan harus lebih cepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com