JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menunjuk Andi Taufan Garuda Putra sebagai salah satu staf khusus barunya.
Presiden memperkenalkan Andi beserta sejumlah stafsus barunya di beranda Istana Negara, Jakarta Kamis (21/11/2019) sore.
"Umur 32 tahun. Banyak meraih penghargaan atas inovasinya. Termasuk atas kepeduliannya terhadap sektor UMKM," ujar Jokowi.
Baca juga: Stafsus Milenial Tak Mesti Full Time Dampingi Presiden
Ia juga mengaku, kenal dengan Andi Taufan ketika menyentuh kebijakan mengenei fintech.
Selama ini, publik mengenalnya sebagai founder sekaligus CEO Amartha Mikro Fintek.
Amartha Mikro Fintek merupakan start up yang bergerak di bidang keuangan mikro.
Ia merupakan pionir teknologi finansial peer to peer (p2p) lending yang menyalurkan pendanaan modal usaha mikro kepada kaum perempuan wirausaha di pedesaan.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 17 Desember 2018, latar belakang Andi mendirikan Amartha berawal dari masih adanya kesenjangan sosial di masyarakat Indonesia.
Baca juga: Billy Papua, Mahasiswa Oxford Anak Penjual Kue yang jadi Stafsus Jokowi
Lembaga ini resmi didirikan pada 2010. Saat itu, Amartha mempunyai misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di pedesaan.
Amartha ingin menghubungkan pelaku usaha di pedesaan yang kesulitan mendapatkan modal usaha.
Perusahaanya ini tercatat telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp 970 miliar kepada perempuan pelaku usaha mikro di wilayah pedesaan.
Jumlah ini merupakan akumulasi penyaluran sejak 2016 hingga 2019.
Sementara itu, dikutip dari laman Linkedin milik Andi, tercantum informasi latar belakang pendidikannya di bidang bisnis dan manajemen keuangan.
Andi merupakan alumni Manajemen Bisnis Administrasi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2007.
Baca juga: Belva Syah Devara, CEO Ruangguru yang Ditunjuk Jadi Stafsus Presiden
Selain itu, dia pernah menempuh pendidikan keuangan di Frankfurt School of Finance and Management pada 2013.
Terakhir, Andi menempuh pendidikan di master bidang administrasi publik di Harvard Kennedy School pada 2015-2016.
Andi juga sempat menjadi konsultan bisnis di IBM Indonesia pada Januari 2008-Juli 2009.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.