JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Idham Azis mengaku, meski menjabat sebagai Kapolri, ia masih memimpin tim teknis kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
"Masalah mengungkap kasus novel, saya juga ingin sampaikan sampai saat ini tim teknis yang saya masih membawahi, bekerja terus," kata Idham di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, (20/11/2019).
Idham mengatakan, tim teknis masih terus bekerja dalam mengungkapkan kasus tersebut. Ia berharap, dalam yang tidak lama ada temuan baru yang cukup signifikan.
"Mudah-mudahan waktu yang tak lama lagi akan ada perkembangan dan temuan yang signifikan," ujar dia.
Baca juga: Rapat Perdana di DPR, Kapolri Sampaikan Perkembangan Kasus Novel Baswedan
Idham menjawab pertanyaan anggota Komisi III Arsul Sani yang menyinggung perkembangan terbaru dari kasus Novel Baswedan dalam rapat dengan Komisi III.
"Kalau sekarang belum ada progresnya ya apa mau dikata, tapi ini sekali lagi kami berharap ini jadi atensi khusus pak Kapolri," kata Arsul.
Sebelum diangkat sebagai Kapolri, Idham merupakan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri yang bertanggung jawab atas kinerja tim teknis penuntasan kasus penyerangan Novel.
Kerja tim yang terdiri dari 120 orang ini dibagi ke dalam beberapa sub-tim, yang terdiri dari penyelidik, penyidik, interogator, surveillance, siber, Inafis, laboratorium forensik (labfor), dan analisa dan evaluasi (anev).
Pada awal dibentuk, tim teknis akan bekerja selama 6 bulan. Polisi mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah hal yang cukup signifikan dalam pengungkapan kasus tersebut.
"Ada beberapa hal yang sangat signifikan sudah ditemukan oleh tim teknis. Tidak bisa kami bongkar di sini karena itu sangat tertutup dalam proses pengungkapan kasus ini," kata Kadiv Humas Polri M Iqbal melalui siaran pers, Kamis (31/10/2019) malam.
Baca juga: Kapolri Ancam Copot Kapolda-Kapolres yang Minta Jatah Proyek ke Pemda
Iqbal tak menjawab detail saat ditanya ada atau tidaknya waktu tambahan untuk tim teknis mengungkap kasus teror terhadap Novel.
Dia berharap, tim teknis segera menuntaskan kasus itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.