Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakamla Sebut Aktivitas Terorisme Berpotensi Terjadi di Perairan NKRI

Kompas.com - 20/11/2019, 17:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman menyebut bahwa sektor maritim di Indonesia berpotensi untuk dimasuki oleh aktivitas terorisme.

"Sekarang sebetulnya kita belum menghadapi itu (terorisme di sektor maritim) di Indonesia. Tapi bibit ke arah sana sudah (terlihat), " ujar Taufiq kepada wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).

Baca juga: Tokoh Agama Bertemu Mahfud MD, Bahas Terorisme dan Radikalisme

Meski demikian, ia enggan menyebut secara rinci seperti apa bibit terorisme di sektor maritim yang dimaksud.

Namun, Taufiq menyebut, salah satu aktivitas terorisme sektor maritim yang telah terjadi di dunia, antara lain penyelundupan senjata dan pembajakan kapal di tengah laut disertai dengan aksi penculikan.

Contohnya perampokan terhadap MV Sinar Kudus disertai penyanderaan oleh teroris Somalia pada pertengahan Maret 2011. Saat itu TNI sampai menerjunkan tim tersendiri untuk mengatasi persoalan itu.

Baca juga: Bertemu Dubes India, Prabowo Sebut Indonesia dan India Miliki Peluang Besar Kerja Sama Maritim

"Dan tidak menutup kemungkinan di sini (Indonesia) juga (bisa terjadi) demikian," lanjut dia.

Apalagi, perairan di Indonesia sangat luas. Potensi terjadinya tindak pidana terorisme di perairan Indonesia sangat mungkin terjadi.

Taufiq mencontohkan kasus yang baru-baru ini terjadi, yakni kapal India tiba-tiba terpantau masuk ke wilayah perairan Indonesia.

Tentunya, tidak terdeteksinya orang atau kapal laut asing masuk ke wilayah NKRI berbahaya bagi pertahanan negara.

Baca juga: Bertemu Mahfud MD, Kepala Bakamla Sampaikan Tantangan Negara Maritim

Contoh serupa juga terjadi di perairan Biak, Papua. Ditemukan kapal laut mencurigakan yang tiba- tiba berlayar di wilayah perairan NKRI.

Demi memastikan kapal itu bukanlah ancaman, saat itu Taufiq langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mengetahui asal usul kapal tersebut.

"Di data saya tidak ada. Kemudian saya minta cek kepada armada di Sorong untuk mengetahui apa yang terjadi. Sehingga tentunya saya tidak bisa bekerja sendiri," tutur dia.

Taufiq menambahkan, dalam menghadapi ancaman terorisme di sektor maritim, perlu kerja sama di dalam maupun luar negeri.

Baca juga: Menko Polhukam dan BNPT Gelar Pertemuan, Bahas Terorisme hingga Radikalisme

"Di laut ini kita punya ancaman sama, kita punya isu yang sama dan kita tidak bisa menghadapinya sendirian. Maka harus bekerjasama, berkoordinasi. Karena kejadian di wilayah satu, akan berdampak ke wilayah lain," kata Taufiq.

"Karena itu, kita bangun kerja sama dengan semua (unsur) di dunia dan sebagai aktor utama jalan informasi sehingga kita akan lebih awal tahu apa yang akan kita hadapi," tambah dia.

 

Kompas TV Penggusuran di Sunter Jaya, jadi ramai. Karena janji Anies Baswedan, saat kampanye tak menggusur warga. Janji diucapkan, saat Anies berkampanye, melawan petahana Basuki Tjahaja Purnama di pemilihan Gubernur Dki Jakarta 2017. Salah satunya, saat bertemu warga di kawasan Jakarta Utara. Janji ini yang ditagih warga Sunter. Lantaran warga Sunter yang digusur selain kehilangan hunian, juga hilang pekerjaan. Apalagi tak ada dialog dengan warga sebelum penggusuran.<br /> Saat penggusuran dilakukan pemerintah kota Jakarta Utara, dengan mengajak polisi, bentrok tak terhindarkan. Warga bertahan untuk membela tempatnya, agar tak digusur, berhadapan dengan ribuan aparat.<br /> <br /> Pakar tata kota Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, punya pandangan, bahwa langkah anies sudah tepat.<br /> Normalisasi saluran air, di wilayah Jakarta penting. supaya sunter tak lagi banjir. Pemukiman warga ditata agar tak melanggar tata kota. 18 November, batas waktu warga meninggalkan hunian, diberikan pemerintah kota Jakarta Utara, telah lewat.<br /> <br /> Warga bertahan di tempatnya, meski dengan hunian seadanya, di tengah sisa puing penggusuran. Pemerintah kota Jakarta Utara, masih mencoba berdialog. Memindahkan warga ke rumah susun marunda, dengan tetap membayar sewa hunian rusun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com