Dalam waktu dekat, kata Mustafa, Presiden PKS Sohibul Iman akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto.
Baca juga: Cerita Sohibul Minta Paloh Tak Sembarang Bicara soal Kader PKS Radikal
Selain itu, petinggi PKS juga akan bertemu dengan petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat.
"Kami ingin mendengar bagaimana sikap dan positioning mereka. Ada pernyataan di publik, tapi kami akan konfirmasi ke pimpinan partai, seperti PAN, Demokrat, Berkarya, partai-partai yang non kabinet tentang bagaimana posisi akhirnya," kata Mustafa.
Mustafa mengatakan, komunikasi dengan parpol di luar parlemen seperti Partai Berkarya, perlu dilakukan dalam membangun kekuatan politik.
Baca juga: Sohibul Iman: Partai Berkarya Ingin Lebih Erat dengan PKS
Meski belum memiliki suara di DPR, namun Mustafa meyakini Partai Berkarya memiliki basis politik yang cukup kuat di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
"Seluruh partai politik peserta pemilu, meski belum lolos (ke DPR), sebagai entitas politik punya kedaulatan yang sama untuk menyampaikan suara rakyat. Sehingga, kami harus bergandengan tangan dengan semua kekuatan parpol yang ada," ujar Mustafa.
Leader Oposisi
Konsultan politik Eep Saefulloh Fatah menilai bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpeluang menjadi market leader di antara partai-partai yang berada di luar pemerintahan atau oposisi saat ini
Pasalnya, baru PKS yang secara tegas menyatakan sikap sebagai oposisi selama lima tahun ke depan.
Baca juga: PKS Targetkan 60 Persen Kemenangan pada Pilkada 2020
Sementara dua partai lainnya, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat, belum menegaskan sikapnya.
"Baru PKS yang mengikrarkan secara tegas soal oposisi sementara PAN dan Demokrat belum menyatakan sikap," ujar Eep dalam sebuah diskusi di Rapar Koordinasi Nasional (Rakornas) PKS, Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (15/11/2019).
Menurut Eep, dari ketiga partai yang berada di luar pemerintahan itu, PKS dinilai menjadi partai yang paling menonjol.
Seperti diketahui, pada Pilpres 2019 lalu, Gerindra dan PKS menjadi dua partai utama dalam koalisi pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: Bertemu Pimpinan PKS, Tommy Soeharto Akan Bahas Penguatan Oposisi
Kemudian, PKS dinilai mendapat keuntungan elektoral pada Pemilu 2024 dengan masuknya Partai Gerindra dalam pemerintahan.
Dengan demikian, hanya PKS dan PAN akan berebut posisi sebagai market leader di ceruk pemilih muslim dan kelompok kanan.