Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Seminggu sejak Peristiwa Bom Bunuh Diri di Medan, Ini Fakta Barunya Menurut Polisi

Kompas.com - 19/11/2019, 08:13 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seminggu hampir berlalu sejak masyarakat dikejutkan dengan peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019).

Peristiwa itu diketahui menewaskan pelaku yang berinisial RMN serta melukai enam orang lainnya.

Menurut keterangan polisi, RMN diduga telah terpapar radikalisme. Sejak kasus itu, polisi terus memburu para terduga teroris yang diduga terkait.

Berikut sejumlah fakta baru perihal peristiwa tersebut yang diungkapkan polisi:

1. 23 tersangka terkait kelompok JAD

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, polisi telah menetapkan 23 tersangka terkait ledakan bom bunuh diri tersebut.

"Di Mapolresta Medan sendiri, perlu rekan-rekan ketahui, 23 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Dedi saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).

Baca juga: Polri Tetapkan 23 Tersangka Terkait Bom Bunuh Diri di Medan

Semua tersangka diduga terkait dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Y alias Yasir alias Anto.

Selain itu, ke-23 tersangka berbaiat ke pimpinan ISIS dan pernah melakukan latihan militer di Gunung Sibayak, Karo, Sumatera Utara.

Salah satu tersangka merupakan pelaku bom bunuh diri yang berinisial RMN dan meninggal saat kejadian.

Baca juga: Kasus Bom Medan 23 Tersangka Diamankan, Kapolda Sumut: Latihannya seperti Zaman Batu

Tersangka lain yang ditangkap termasuk Y, selaku pimpinan kelompok tersebut. Kemudian, ada pula istri RMN, dengan inisial DA, yang ditangkap.

Para tersangka lainnya yaitu MAI, MN, AL, AS, F, S (perempuan), DH alias Abu Said, KS alias Abu Munsir, S, S, Z, MFJ, SS, W alias Yunus, DS, IF, DS alias Hendro, AH, NP, dan K alias Khoir.

2. Dua orang tewas

Dari 23 tersangka, dua orang di antaranya tewas saat penangkapan oleh tim Densus 88.

Dedi menyampaikan, keduanya melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam dan air softgun.

"Dua orang terpaksa dilakukan tindakan tegas dan terukur oleh aparat Densus 88 dikarenakan pada saat dilakukan upaya penangkapan melakukan perlawanan," ujar Dedi.

Baca juga: 2 Tersangka Terkait Bom Bunuh Diri di Medan Tewas Saat Penangkapan

Kedua tersangka dengan inisial NP dan K alias Khoir ditangkap di Medan, Sumut, pada 16 November 2019.

Dedi mengatakan, keduanya berperan sebagai pembuat bom yang digunakan RMN dalam aksi tersebut.

Akibat perlawanan tersebut, seorang anggota Densus 88 mengalami luka akibat terkena sabetan senjata tajam. Saat ini, anggota tersebut dalam perawatan.

3. Empat tersangka menyerahkan diri

Polisi melibatkan keluarga hingga tokoh masyarakat dalam upaya soft approach hingga empat tersangka menyerahkan diri.

"Yang menyerahkan diri ada empat orang, upaya soft approach bersama Densus 88 dan Polda, dan melibatkan tokoh masyarakat, sehingga empat tersangka penuh kesadaran menyerahkan diri ke aparat keamanan," ucap Dedi.

Baca juga: 4 Tersangka Terkait Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan Menyerahkan Diri

Pertama, tersangka berinisial W alias Yunus yang menyerahkan diri ke Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang, pada Minggu (17/11/2019).

W alias Yunus diduga terkait kelompok JAD pimpinan Y alias Yasir alias Anto. Ia membaiat diri kepada pimpinan ISIS, mengikuti latihan militer, serta menitipkan senjata rakitan ke tersangka lain.

Tersangka kedua yakni DS yang juga menyerahkan diri ke Polsek Hamparan Perak pada Minggu (17/11/2019). Perannya sama dengan tersangka W alias Yunus.

Baca juga: Tersangka Teroris di Medan Tak Hafal Indonesia Raya dan Pancasila

Pada hari yang sama, tersangka IF serta DS alias Hendro menyerahkan diri di Medan, Sumatera Utara.

Dedi mengatakan, keduanya berperan membaiat diri kepada pimpinan ISIS, aktif di kelompok JAD pimpinan Y, serta mengikuti latihan militer.

4. RMN tak beraksi sendiri, bom dirakit dua rekannya

Pelaku bom bunuh diri, RMN, dipastikan tidak beraksi sendiri. Sebelumnya, polisi sempat mengatakan bahwa RMN melakukan aksinya sendiri.

Namun, setelah melakukan investigasi dan pemeriksaan lanjutan, tim Densus 88 mengungkap peran lainnya.

"Tetapi, dalam proses investigasinya, pemeriksaan terhadap beberapa orang terdekat tersangka tersebut, baru terungkap siapa-siapa yang berperan untuk mempersiapkan saudara RMN itu melakukan suicide bomber," tutur Dedi.

Baca juga: Polisi Bekuk Bendahara dan 2 Perakit Bom Kelompok Teroris di Medan

Perakit bom yang digunakan RMN adalah NP dan K alias Khoir. Keduanya merupakan tersangka yang tewas setelah aparat mengambil tindakan tegas dengan menembak keduanya karena melawan.

Dari bahan-bahan yang ditemukan, polisi mengatakan, bom tersebut berdaya ledak rendah.

"Semuanya ini adalah low explosive, atau bom yang memiliki daya ledak rendah," ujar Dedi.

Meski bahan-bahan tersebut memiliki daya ledak rendah, tetapi tetap dapat berakibat fatal apabila dicampur dengan komponen tajam, misalnya paku.

5. Total 46 tersangka yang diamankan

Secara keseluruhan, total terdapat 46 terduga teroris yang diamankan tim Densus 88 pasca-ledakan bom bunuh diri tersebut.

"Sampai dengan hari ini, rekan-rekan, upaya-upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh Densus 88 dan jajaran Polda sudah mengamankan atau menetapkan tersangka sejumlah 46 orang, seluruhnya ya," ungkap Dedi.

Baca juga: Setelah Bom Bunuh Diri di Medan, Polisi Tangkap 46 Terduga Teroris

Antara lain, di Banten, Densus menangkap empat terduga teroris. Kemudian, tiga orang ditangkap di Jakarta.

Lalu, sebanyak sembilan orang diamankan di Jawa Tengah, enam orang di Jawa Barat, dan satu orang di Kalimantan Timur.

Namun, Dedi tidak mengungkapkan jaringan para terduga teroris tersebut. Polisi juga masih mendalami keterkaitannya dengan bom bunuh diri di Medan.

Di sisi lain, sebanyak 23 terduga teroris lainnya memang terkait langsung dengan peristiwa bom bunuh diri tersebut.

Kompas TV Dua terduga teroris tewas dan 1 petugas kepolisian terluka dalam penyergapan terduga teroris terkait di Jalan Palumanan-Kota Datar, Kabupaten Deliserdang. Penyergapan terduga teroris ini masih terkait bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Sempat terjadi kontak senjata saat penyergapan. Dua terduga teroris tewas dan satu polisi terluka. Sementara satu terduga teroris lainnya berhasil melarikan diri. Polisi kini terus melakukan pengembangan terhadap jaringan pelaku pengeboman di Mapolrestabes Medan. #BakuTembak #TerdugaTeroris #Deliserdang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com