JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan perbatasan wilayah antara Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, ditargetkan rampung pada tahun 2020 mendatang.
"Sebatik sedang berlangsung (pembahasannya). Target MoU tahun depan di semester pertama," kata Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Informasi Geospasial Ade Komara Mulyana dalam sebuah diskusi, Sabtu (16/11/2019).
Ade menuturkan, Indonesia dan Malaysia sudah sepakat bahwa garis perbatasan antarnegara akan berada di garis koordinat empat derajat sepuluh menit lintang utara sebagaimana disepakati Inggris dan Belanda dahulu kala.
Baca juga: Bertemu Menhan Malaysia, Prabowo Bicara soal Kontribusi Indonesia-Malaysia untuk Perdamaian
Persoalannya, pilar-pilar perbatasan alias patok batas negara peninggalan Belanda-Inggris sudah tidak berada di garis koordinat tersebut.
Akibatnya, perbatasan yang harusnya berbentuk garis lurus menjadi berbelok-belok dan berpengaruh pada luas wilayah Indonesia dan Malaysia.
Menurut Ade, pemerintah Indonesia dan Malaysia telah sepakat untuk menghancurkan pilar peninggalan Inggris-Belanda dan akan membangun pilar baru yang berada di garis koordinat empat derajat sepuluh menit lintang utara.
"Pilar yang dibangun Inggris-Belanda kita hancurkan, kita ganti baru dengan hasil kesepakatan tahun ini. Nah, pilar baru inilah yang kemudian akan jadi batas baru antara Indonesia-Malaysia di sebatik," ucap Ade.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Malaysia akan meneken MoU terkait perbatasan wilayah di dua titik yaitu Sungai Simantipal Kalimantan Utara dan segmen pilar C500-C600 di Kecamatan Lumbun, Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca juga: Kapal Indonesia, Malaysia dan Singapura Lakukan Pencarian 2 Orang Terapung di Selat Singapura
Dua titik yang akan disepakati pekan depan merupakan dua dari sembilan outstanding boundary problems (OBP) yang tengah dikerjakan oleh pemerintah Indonesia dan Malaysia.
Ade menyebut, tiga ODB lain di sektor timur sudah mendapat titik terang. Salah satunya adalah ODB di Pilau Sebatik. Dua ODB lainnya berada di Daerah Aliran Sungai Sinapat.
Sedangkan, lima ODB di sektor barat akan dikerjakan ketika ODB di sektor timur telah rampung.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.