Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Dewan Pakar Berharap Munas Golkar Lahirkan Ide Besar untuk Indonesia

Kompas.com - 14/11/2019, 20:04 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono berharap Steering Committee (SC) Musyawarah Nasional Partai Golkar dapat menyiapkan ide besar untuk kemajuan bangsa dan negara di masa depan.

Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar telah menetapkan Musyawarah Nasional Partai Golkar berlangsung 3-6 Desember 2019 di Jakarta.

Agung menjelaskan, Munas Golkar tak melulu membahas kepengurusan. Forum tertinggi Partai Golkar itu, ia melanjutkan, juga menjadi wahana menggodok gagasan-gagasan kader partai untuk membangun Indonesia.

“Menjadi tugas SC bahwa Munas Golkar ke depan harus lebih baik. Tidak hanya memilih ketua, tetapi juga mampu melahirkan gagasan-gagasan segar untuk kemajuan bangsa dan negara,” kata Agung saat rapat paripurna I Rapimnas Partai Golkar di Hotel Ritz Calton, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Baca juga: Munas Golkar Bakal Digelar Mulai 3 Desember 2019

Politisi senior Golkar itu pun mengajak kader Partai Golkar mengutamakan musyawarah untuk mufakat saat mengambil keputusan dalam munas.

“Sebagai partai besar, kita harus tunjukkan bahwa Golkar bisa menyelesaikan segala sesuatunya dengan musyawarah mufakat,” ucapnya.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono.Dok DPP Golkar Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono.

Golkar, ia melanjutkan, perlu memanfaatkan segenap potensi dalam menyongsong momentum politik, Pemilu 2024.

“Pada 2024 nanti tidak ada lagi petahana. Bahkan, saat ini kita memiliki potensi dengan menduduki posisi-posisi strategis, menko, menteri, dan sebagainya sehingga ini menjadi ajang Partai Golkar menunjukkan eksistensinya,” kata dia.

Tak cuma itu, Golkar perlu mengoptimalkan kader-kadernya untuk mengisi pos-pos badan usaha milik negara (BUMN) agar dapat mengabdi untuk kepentingan bangsa dan negara.

Perkubuan jelang Munas Golkar

Agung juga menegaskan, Golkar merupakan keluarga besar yang memiliki perbedaan pandangan.

Namun, seluruh kader Partai Golkar mesti menerima dan menjalani keputusan munas mendatang.

“Formatur terpilih harus bersama-sama merangkul. Hal ini bukan berarti lantas pengurus DPP akan "membengkak" tetapi tetap harus selektif,” ujarnya.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Kamis (14/11/2019)Dok. Partai Golkar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Kamis (14/11/2019)

Upaya mengakomodasi berbagai kubu di internal Golkar tetap mesti memperhatikan kader-kader terbaik, tokoh-tokoh masyarakat, dan organisasi sayap.

“Semuanya itu akan berperan sebagai vote getter,” kata Agung.

Revisi AD/ART

Agung pun meminta pengurus DPP 2019-2024 merevisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.

Perubahan perlu dilakukan agar AD/ART Partai Golkar lebih kontekstual dengan perubahan zaman.

Berangkat dari situ, pengurus DPP Golkar mendatang perlu membentuk tim khusus untuk merumuskan perubahan AD/ART tersebut.

“Bentuklah tim khusus AD/ART yang bisa merumuskan tentang perbaikan AD/ART yang lebih baik, termasuk dengan meminta masukan-masukan dari daerah,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com