Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Teroris dan Upaya Penguatan Program Deradikalisasi...

Kompas.com - 14/11/2019, 15:27 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi teror kembali terjadi di Tanah Air. Kali ini Markas Polrestabes Medan di Sumatera Utara yang menjadi target sasaran bom bunuh diri pada Rabu (13/11/2019).

Polisi telah mengungkap identitas pelaku setelah menyelesaikan proses olah tempat kejadian perkara (TKP). Pria yang berusia 24 tahun itu diketahui berinisial RMN.

Dari rekaman kamera CCTV, pelaku sempat berjalan tenang sebelum melancarkan aksinya.

Hingga tiba-tiba, bom yang telah disiapkan dan terikat di ikat pinggang meledak dan membuat tubuhnya terpisah mengenaskan.

Baca juga: Polri: Pelaku Bom Bunuh Diri Melilitkan Bom di Pinggang

Bantah kecolongan

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menampik bahwa aparat kepolisian disebut kecolongan dalam peristiwa tersebut.

Pasalnya, seluruh orang yang masuk ke dalam area Mapolrestabes Medan diperiksa oleh petugas di pos penjagaan depan.

"Seperti contoh pada saat tadi pagi sebelum kejadian tersebut, seluruh masyarakat yang akan masuk ke wilayah atau ke areal ke Mako Polri dilakukan upaya streilisasi atau upaya penggeledahan atau upaya pemeriksaan. Baik pemeriksaan fisik maupun barang yang dibawa masyarakat," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, seperti dikutip dari Kompas TV.

"Namun demikian pemeriksaan standar operasional prosedur tersebut tidak mengurangi kualitas pelayanan publik atau masyarakat. Tetap dilakukan oleh anggota Polri dengan sangat baik," ujar dia.

Baca juga: Polri: Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Mengejutkan, tetapi...

Hal yang sama diungkapkan Menko Polhukam Mahfud MD. Menurut dia, aksi terorisme selalu dilakukan dengan cara "mencuri waktu".

"Enggak (kecolongan) lah. Memang teroris itu selalu nyolong," kata Mahfud di Sentul International Convention Center (SICC), Jawa Barat.

Hingga kini, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri masih mendalami identitas dan afiliasi pelaku dengan kelompok radikal yang ada di Tanah Air. Sejauh ini, polisi menegaskan pelaku melakukan aksinya seorang diri atau lone wolf.

Baca juga: Bom di Polrestabes Medan, Menko Polhukam Enggan Disebut Kecolongan

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan, aksi pelaku merupakan sebuah bentuk terorisme yang bertujuan untuk menebarkan teror kepada masyarakat.

Tindakan tersebut tak bisa ditoleransi oleh agama mana pun.

"Yang pastinya itu adalah perbuatan yang keji. Agama apapun tidak mentolerir kegiatan itu, melakukan membuat orang menjadi cemas, orang menjadi takut, itulah teror," kata Edy di SICC.

Pasca-kejadian tersebut, ia telah meminta agar aparat kepolisian mengamankan seluruh obyek vital dan pejabat yang ada di Sumatera Utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com