Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Teroris dan Upaya Penguatan Program Deradikalisasi...

Kompas.com - 14/11/2019, 15:27 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Ia juga memastikan, masyarakat tetap aman dari segala bentuk ancaman yang ditebar oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini juga mengecam aksi terorisme yang dilakukan RMN.

Menurut dia, segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan apa pun, termasuk dakwah, tidak mencerminkan ciri islam yang ramahatan lil alamin.

Baca juga: NU Kecam Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan

"Islam mengutuk kekerasan. Bahkan tidak ada satu pun agama dan ideologi di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan," kata Helmy dalam keterangan tertulis.

Ia menegaskan, aksi bom bunuh diri bukan termasuk ke dalam jihad. Bom bunuh diri juga bukan menjadi perintah agama.

Ancaman radikalisme

Aksi bunuh diri di Markas Polrestabes Medan dinilai menjadi salah satu bentuk ancaman radikalisme yang nyata terjadi.

Menurut Mahfud MD, ada tiga tingkatan radikalisme. Pertama, menganggap orang lain musuh; kedua, melakukan aksi teror; dan ketiga, adu wacana tentang ideologi.

"Ini sekarang sudah masuk yang kedua, yakni teror. Jihadis namanya kalau dalam bahasa yang populer," kata Mahfud.

Oleh karena itu, pengusutan kasus ini tak bisa hanya berhenti pada pengungkapan identitas semata. Tetapi juga harus mencapai pada pengungkapan jaringan dari pelaku.

Mahfud menambahkan, penanganan kasus terorisme tak bisa haya menunggu hingga peristiwa terjadi. Tetapi, harus dilakukan sejak peristiwa itu belum terjadi.

Baca juga: Menko Polhukam Sebut Bom Bunuh Diri di Medan Ancaman Radikalisme

Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya korban dalam jumlah besar. Karena itu, aparat kepolisian dan badan intelijen dari seluruh kesatuan harus meningkatkan kerja sama sebagai langkah pencegahan.

"Jangan sampai menunggu korban. Kita sudah mati-matian jangan samapi menunggu korban. Coba kalau menunggu korban jatuh, mungkin sudah banyak peristiwa terjadi," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPR Herman Hery meminta, agar aparat keamanan meningkatkan keamanan dan kewaspadaan di sejumlah daerah.

Politikus PDI-Perjuangan ini mengatakan, Polri harus memastikan teror serupa tak terjadi di daerah lain.

"Tidak hanya di Medan, saya mendorong Polri untuk meningkatkan kewaspadaan di seluruh Indonesia demi memastikan kejadian seperti ini tak terulang lagi," kata Herman melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Komisi III Minta Polri Pastikan Teror Bom Tak Terjadi di Daerah Lain

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com