Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Fakta Terkait Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan

Kompas.com - 13/11/2019, 18:40 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara pada Rabu (13/11/2019).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, pelaku yang berusia 24 tahun itu memiliki inisial RMN.

"Pelaku lahir di Medan, statusnya adalah pelajar/mahasiswa," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, seperti dilansir dari Kompas TV.

Baca juga: Polisi: Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Beraksi Sendirian

Identitas tersebut diketahui setelah tim Inafis Polri berhasil memperoleh sidik jari pelaku.

Data itu kemudian dicocokkan dengan data yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.

Meski demikian, untuk memperkuat informasi identitas pelaku, Polri akan tetap melakukan pengecekan DNA. Data DNA itu kemudian dibandingkan dengan data DNA yang diperoleh dari keluarga terdekat pelaku.

"Nanti akan disandingkan dengan tes DNA kedua orang tua pelaku," ungkapnya.

Berikut sejumlah fakta terkait pelaku:

1. Ojek online hingga bakso bakar

RMN merupakan warga Gang Tentram, Lingkungan III, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Sumatera Utara. Di sana, ia tinggal di rumah orang tuanya.

Kepala Lingkungan III, Poetra mengaku tidak terlalu mengenal RMN. Namun kesehariannya, pemuda itu diketahui berprofesi sebagai seorang pengemudi ojek online (ojol).

Sementara Kepala Lingkungan IV, Nardi mengaku, pernah mengenal RMN. Menurut dia, RMN dia lahir di daerah tempat tinggalnya.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Dikenal Sebagai Pengemudi Ojek Online dan Penjual Bakso Bakar

Namun setelah itu ia sempat pindah ke Aceh.

"Dia lahir di sini dan pernah menetap di Kuala Simpang. Baru pas sudah besar dia balik lagi ke sini," kata Nardi

Selain berprofesi sebagai pengemudi ojol, menurut Nardi, RMN juga berjualan bakso bakar. Saat ini, ibu RMN telah meninggal dunia.

2. Dikenal baik

Pada 2018, pelaku sempat pindah ke Kecamatan Marelan, Kota Medan. Hal itu dilakukan setelah ia menikah dengan seorang perempuan yang juga merupakan warga sekitar.

Namun sebelum pindah, Poetra mengungkapkan, RMN sempat mengurus surat perpindahan dengannya.

"Terakhir ketemu sebelum dia menikah tahun 2018," ucap dia.

Poetra diketahui memiliki empat saudara. Saat masih kecil, ia sempat pindah ke Aceh.

Namun, dia kembali lagi ke Sei Putih Barat setelah peristiwa tsunami yang melanda Aceh beberapa tahun lalu.

Warga setempat mengenal dia sebagai orang yang pandai bergaul, juga baik terhadap tetangga.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, Warga: Orangnya Baik

3. Tiga anggota keluarga diamankan

Setelah peristiwa ledakan, aparat kepolisian menggeledah rumah keluarga RMN di Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.

Penggeledahan dilakukan selama kurang lebih tiga jam. Setelah itu, polisi mengamankan tiga orang anggota keluarga RMN.

Mereka adalah paman, bibi dan sepupunya.

Baca juga: 3 Jam Geledah Rumah Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan, Polisi Bawa 3 Anggota Keluarga

4. Lone wolf

Polisi telah merampungkan proses olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil olah TKP, tim gabungan Detasemen Khusus 88 Antiteror, Inafis dan Puslabfor berhasil mengumpulkan sejumlah barang bukti dan sidik jari RMN.

Barang bukti tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi jenis bom yang digunakan. Sementara, identitas sementara akan dikembangkan oleh Densus 88 untuk mengetahui afiliasi pelaku dengan kelompok teroris.

"Diduga pelaku ini melakukan serangan aksi terorisme ini lone wolf. Tetapi perkembangan selanjutnya akan ditentukan tim di lapangan," kata Dedi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dewantoro | Editor: Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com