Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Pelukan Politik Fenomenal oleh Para Elite Tanah Air...

Kompas.com - 13/11/2019, 10:52 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengunggah momen pertemuannya dengan Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh saat acara penutupan Kongres ke-II dan HUT ke-8 Partai Nasdem, Senin (11/11/2019) malam.

Melalui akun Instagram resminya, Jokowi memperlihatkan momen kebersamaannya bersama Surya Paloh.

Foto itu sengaja diambil dari belakang, untuk memperlihatkan keduanya berpelukan dan saling berangkulan.

Di depan keduanya berdiri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil yang mengenakan batik coklat warna cerah, tengah tersenyum semringah.

Selain itu, ada pula sejumlah politisi Partai Nasdem yang juga terlihat tertawa lebar menyaksikan polah keduanya.

Baca juga: Pelukan Jokowi-Surya Paloh dan Politik Gaduh yang Belum Berlalu

Bak sahabat yang sudah lama tak bertemu, tangan kiri Jokowi memegang erat pundak kanan Surya. Demikian pula sebaliknya. Tangan kanan Surya memegang pundak kanan Jokowi.

"Pak Surya Paloh berpelukan erat dengan Pak Sohibul Iman (Presiden PKS). Saya berangkulan hangat dengan Pak Surya Paloh, dan juga bersalaman akrab dengan Pak Sohibul Iman," tulis Jokowi di akun Instagram-nya, Selasa (12/11/2019).

"Rangkulan, pelukan, salaman di antara para pemimpin adalah sebentuk silaturahmi, senantiasa memperteguh komitmen kebangsaan, kenegaraan, persaudaraan, persatuan, kerukunan. Kenapa tidak?" ujar dia.

Momen pelukan dan rangkulan antar-elite politik selama dua pekan terakhir ramai diperbincangkan.

Baca juga: Pelukan Jokowi-Surya Paloh dan Politik Gaduh yang Belum Berlalu

Berikut empat rangkulan fenomenal yang terjadi beberapa waktu terakhir:

1. Surya Paloh-Sohibul Iman

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan menjajaki kesamaan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc. ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan menjajaki kesamaan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.

Pelukan hangat itu terjadi saat Surya Paloh dan pengurus DPP Partai Nasdem bertandang ke markas DPP PKS di kawasan TB Simatupang, beberapa waktu lalu.

Pertemuan keduanya cukup menyita perhatian. Diketahui, Surya merupakan pimpinan partai politik yang masuk jajaran koalisi pendukung pemerintahan. Sementara, PKS adalah partai oposisi yang berada di luar pemerintahan.

Manuver politik Partai Nasdem pun dipertanyakan. Sejumlah kalangan bahkan menilai hal itu tidak terlepas dari persiapan Partai Nasdem untuk menghadapi Pemilu 2024.

Baca juga: Rangkulan dan Bisikan Surya Paloh kepada Presiden PKS Sohibul Iman...

Namun, Surya menegaskan, komunikasi politik yang dilakukan partainya sangat cair.

Artinya, komunikasi intensif yang dilakukan Partai Nasdem tak hanya dengan partai pendukung pemerintah tetapi juga dengan mereka yang berada di luar pemerintah.

Ia pun heran bila ada partai yang masih mencurigai langkah politik partai lain di era demokrasi seperti saat ini

"Tidak ada sekat hambatan, psikologis, apapun itu, baik terhadap partai pengusung pemerintah yang ada dalam pemerintahan, maupun yang di luar pemerintah," kata Surya Paloh dalam pidatonya di pembukaan Kongres Nasdem II di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2019).

2. Hanifan Yudani Kusumah-Jokowi-Prabowo

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto bersama-sama memeluk atlet pencak silat putra Indonesia Hanifan Yudani Kusuma di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (29/8/2018).Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto bersama-sama memeluk atlet pencak silat putra Indonesia Hanifan Yudani Kusuma di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Pelukan fenomenal ini terjadi di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah pada Agusus 2018 lalu.

Saat itu, pesilat Hanifan Yudani Kusumah berhasil menyumbangkan emas bagi Indonesia pada ajang Asian Games 2018.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto saat itu masih menjadi rival Jokowi saat Pilpres 2014, yang diprediksi kembali bersaing pada Pilpres 2019.

Rivalitas keduanya pun cukup ramai di jagat sosial media. Bahkan, rivalitas itu sampai menimbulkan sekat pada masing-masing pendukung.

Jokowi sendiri datang dalam kapasitasnya sebagai Presiden. Sementara, Prabowo hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia. Keduanya duduk bersampingan.

Selain kedua tokoh itu, hadir pula antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Syafrudin, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo.

Setelah berhasil menyumbang emas, Hanifan langsung berlari menuju deretan bangku VIP tempat para tokoh itu duduk. Satu per satu ia menyalami para tokoh tersebut.

Baca juga: Bisikan Hanifan, Peraih Emas Asian Games, Saat Peluk Jokowi dan Prabowo

Hingga tiba giliran menyalami Jokowi dan Prabowo, tiba-tiba Hanifan langsung memeluk keduanya. Momentum pelukan itu semakin dramatis lantaran di punggung Hanifan terdapat bendera merah putih.

Sorak riuh hadirin yang datang tak bisa dibendung. Publik pun mengapresiasi tindakan Hanifan untuk mempersatukan kedua tokoh politik itu.

Saat momen tersebut, Hanifan mengaku sempat membisikkan sebuah kalimat kepada keduanya.

"Saya hanya bilang 'Indonesia itu satu, Pak, berarti tidak ada duanya, Indonesia harus bersatu dan cinta damai'. Mereka ucapkan sama, 'terima kasih sudah berjuang untuk Indonesia'," ujar Hanif saat ditemui di GOR Padjadjaran, Bandung, Senin (3/9/2018).

3. Basuki Tjahaja Purnama-Anies Baswedan

Capture pelukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta, Agustus 2019 lalu.Kompas TV Capture pelukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta, Agustus 2019 lalu.

Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapat sambutan cukup hangat saat pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta 2019-2024, pada akhir Agustus 2019 lalu.

Pelantikan tersebut turut dihadiri mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat dan mantan Gubernur DKI Sutiyoso. Selain itu, hadir pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Setelah proses pelantikan selesai, Anies sempat memanggil Ahok. Momen itu terjadi ketika Anies tengah berbincang dengan Djarot.

"Pak Basuki, Pak Basuki," panggil Anies.

Basuki yang mendengar kemudian menoleh dan menghampirinya. Keduanya kemudian saling cium pipi kiri dan kanan. Ketiganya kemudian saling berbincang-bincang.

Baca juga: Saat Pelantikan DPRD DKI Jadi Ajang Reuni Sutiyoso, Ahok, Djarot, Anies

Seperti diketahui, Anies merupakan rival Basuki saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu, Basuki berpasangan dengan Djarot.

Keduanya belum sempat bertemu setelah kontestasi Pilkada berakhir. Pertemuan keduanya saat pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta itu menjadi pertemuan perdana keduanya.

4. Prabowo-Jokowi

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT dan diakhiri dengan makan siang bersama.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT dan diakhiri dengan makan siang bersama.
Masyarakat menyerukan agar kedua tokoh ini saling berpelukan usai Pilpres 2019. Harapan itu terwujud saat Prabowo dan Jokowi bertemu di Stasiun MRT Senayan, pada Juli 2019 lalu.

Tak ada rasa canggung. Keduanya saling berpelukan dan mencium pipi kiri dan kanan.

Sontak, hal itu membuat masyarakat semakin berkerumun dan kegirangan. Riuh tepuk tangan saling bersahutan dengan teriakan "We love you" yang dilontarkan masyarakat berulang-ulang.

Pelukan itu sekaligus menjadi akhir perseteruan "cebong" dan "kampret".

Seperti diketahui, "cebong" merupakan sebutan bagi pendukung Jokowi, sedangkan "kampret" adalah sebutan bagi pendukung Prabowo.

Sebelum pelukan bersejarah di stasiun bawah tanah itu, Jokowi dan Prabowo menyampaikan keterangan kepada pers tentang bagaimana masyarakat Indonesia harus kembali bersatu padu setelah kompetisi yang keras dalam Pilpres 2019.

Baca juga: Pertemuan Jokowi-Prabowo Langkah Awal Akhiri Seteru Cebong dan Kampret

“Tidak ada lagi yang namanya 01. Tidak ada lagi yang namanya 02. Tidak ada lagi yang namanya cebong. Tidak ada lagi yang namanya kampret. Yang ada adalah Garuda. Garuda Pancasila,” kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan.

Prabowo pun setuju dengan ucapan mantan rivalnya di Pilpres 2019 tersebut.

“Jadi saya sangat setuju. Sudah enggak ada cebong-cebong. Enggak ada kampret-kampret. Semuanya Merah Putih,” kata Prabowo yang disambut respons tak kalah riuh.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ihsanuddin, Dendi Ramdhani, Nursita Sari, Kristian Erdianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com