Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Tragedi Semanggi I, Upaya Menuntut Penyelesaian Pelanggaran HAM

Kompas.com - 13/11/2019, 09:01 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Masyarakat Sipil memperingati 21 tahun Tragedi Semanggi I yang terjadi pada 11-13 November 1998 dengan membuat acara bertajuk "Antologi: Pameran, Cerita, Memoribilia, dan Foto Tragedi Semanggi".

Peringatan yang digelar di Mataloka, Kebayoran Baru, Jakarta, itu memamerkan sejumlah barang peninggalan milik para korban Tragedi Semanggi I.

Barang yang dipamerkan tersebut di antaranya berupa foto aksi mahasiswa, surat, puisi, kaos, hingga penghargaan '98 Award yang merupakan dedikasi atas perjuangan para korban.

Dalam pameran itu juga terpampang karikatur yang menceritakan serangkaian dan kronologi Tragedi Semanggi I.

Baca juga: Jaksa Agung Sebut Penuntasan Kasus 1965, Semanggi I dan II Terhambat Rekomendasi DPR

Isinya berkaitan dengan penolakan Sidang Istimewa MPR/DPR terhadap pemerintahan transisi yang dipimpin Bacharuddin Jusuf Habibie. Dalam karikatur itu juga terdapat gambar tentara dengan moncong senjata.

Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid mengatakan, pada 11, 12, dan 13 November 1998 menjadi momen yang sakral bagi kalangan mahasiswa dalam memperjuangkan Reformasi.

Sebab, pada tanggal tersebut peristiwa berdarah terjadi di sekitar kampus Universitas Atma Jaya di Semanggi.

"Pameran ini untuk dikenang dan dijadikan pembelajaran bagi generasi hari ini dan juga negara," ujar Usman di lokasi, Selasa malam (12/11/2019).

"Agar, (negara) tidak lupa untuk segera melakukan penghukuman terhadap para pelaku yang terlibat dalam penembakan yang mengakibatkan banyaknya korban tewas dalam peristiwa tersebut," tuturnya.

Baca juga: 20 Tahun Tragedi Semanggi I, Keluarga Korban Desak Penuntasan Kasus Secara Hukum

Pameran ini juga menghadirkan baju yang dikenakan salah satu korban Tragedi Semanggi I, yakni Bernardinus Realino Norma Irmawan alias Wawan, mahasiswa Universitas Atma Jaya.

Usman mengatakan, dipamerkannya baju tersebut agar menjadi pengingat bahwa keluarga masih menuntut kehadiran negara untuk membuka seterang-terangnya para pelaku di balik tragedi itu.

"Peristiwa Semanggi merupakan salah satu kasus yang diselidiki oleh Komnas HAM dan di antara rangkaian penembakan mahasiswa. Tragedi Semanggi 1 dan 2 merupakan pelanggaran HAM berat menurut Komnas HAM," ucap Usman.

"Kami berharap, pemerintah Jokowi yang berjanji dalam kampanye 2014, untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat," tuturnya.

Adapun pameran ini digelar sejumlah organisasi seperti Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Amnesty International Indonesia, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), dan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBHJ).

Kemudian, Front Aksi Mahasiswa Semanggi (FAMSI), Border Rakyat (BORAK), dan keluarga korban Tragedi Semanggi I.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com