Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Dengan Biaya Berapa Pun, Pertahanan Indonesia Harus Kuat

Kompas.com - 11/11/2019, 18:20 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berpendapat bahwa sektor pertahanan harus dipandang sebagai sebuah investasi.

Prabowo mengatakan, dirinya ingin pertahanan Indonesia tetap kuat agar tidak kalah dengan negara lain, berapa pun biaya yang dibutuhkan.

"Dalam pandangan saya, pertahanan harus dipandang sebagai sebuah investasi, bukan sekadar biaya," ujar Prabowo saat memaparkan program Kementerian Pertahanan dalam rapat kerja dengan Komisi I di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019).

Baca juga: Prabowo: Kalau Terpaksa Perang, Laksanakan Pertahanan Rakyat Semesta!

"Kita yang bertanggung jawab di bidang pertahanan keamanan tidak boleh membiarkan Indonesia lemah. Dengan biaya berapa pun menurut saya Indonesia harus kuat. Kalau tidak, diinjak bangsa lain," tutur dia.

Menurut Prabowo, hampir semua perang yang terjadi karena perebutan sumber daya ekonomi.

Setiap konflik yang terjadi, selalu berujung pada penguasaan sumber daya energi, air bersih atau sumber daya alam strategis lain.

Baca juga: Saat Prabowo dan Politisi PDI-P Berdebat soal Keterbukaan Anggaran Kemenhan...

Oleh sebab itu, kata Prabowo, pemerintah akan membangun sistem pertahanan dengan efisiensi anggaran dan anggaran kerja.

"Mari kita mulai meneruskan, membangun sistem pertahanan yang baik dengan efisiensi anggaran dan efisiensi kerja," kata Prabowo.

Di sisi lain, lanjut Prabowo, pembangunan ekonomi dan infrastruktur memerlukan stabilitas keamanan.

Baca juga: Prabowo: Setiap Warga Negara Berhak dan Wajib Ikut Bela Negara

Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan, tanpa adanya sistem pertahanan yang baik, pembangunan ekonomi tidak akan berjalan.

"Kalau tidak ada perdamaian, tidak mungkin ada stabilitas. Kalau tidak ada stabilitas, tidak ada pembangunan ekonomi. Kalau tidak ada pembangunan ekonomi, tidak ada kemakmuran. Kita perlu investasi, pertahanan adalah investasi," ujar Prabowo.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pemerintah akan menaikkan anggaran pertahanan menjadi Rp 131 triliun pada 2020.

Baca juga: Komisi I dan Prabowo Akan Bahas Keamanan di Papua hingga Alutsista

Sementara berdasarkan buku APBN 2020, anggaran Kementerian Pertahanan akan mencapai Rp 127,4 triliun pada 2020, lebih besar dibandingkan 2019 yang hanya Rp 109,6 triliun.

"Alokasi anggaran pertahanan tahun 2019 sebesar Rp 121 triliun akan dinaikkan menjadi lebih dari Rp 131 triliun tahun 2020," ujar Jokowi dalam peringatan HUT ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (5/10/2019).

Kompas TV Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat kerja perdana dengan Komisi I DPR pada Senin (11/11/19). Rapat digelar untuk melihat rencana kerja Menteri Pertahanan selama lima tahun ke depan. Rapat kerja perdana Menhan Prabowo Subianto dengan Komisi I DPR sempat diwarnai perdebatan terkait pembahasan anggaran. Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI-P Effendi Simbolon sempat meminta agar Menhan Prabowo Subianto menyampaikan anggaran kerja seperti yang tertulis dalam laporan. Namun, Prabowo sempat meminta agar pembahasan dilakukan tertutup karena menyangkut rahasia negara. #PrabowoSubianto #DebatPrabowo #AnggaranKemhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Imigrasi Bakal Tambah 50 'Autogate' di Bandara Ngurah Rai

Imigrasi Bakal Tambah 50 "Autogate" di Bandara Ngurah Rai

Nasional
Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Nasional
Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Nasional
Imigrasi Bakal Terapkan 'Bridging Visa' Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Imigrasi Bakal Terapkan "Bridging Visa" Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com