Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamika Kongres Nasdem, dari Calon Tunggal Hingga Protes Rio Capella

Kompas.com - 11/11/2019, 09:41 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

Kompas TV Teror penyiraman air keras oleh orang tak dikenal kembali terjadi.<br /> <br /> Kali ini penyiraman air keras dialami seorang perempuan penjual sayur keliling di Kawasan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Aksi pelaku terekam kamera pemantau.<br /> <br /> Dari rekaman kamera pemantau, terlihat korban berjalan sambil mendorong gerobak sayur di Jalan Aries Utama I, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.<br /> <br /> Sementara, pengemudi motor yang diduga merupakan pelaku penyiraman terlihat berjalan pelan di belakang korban dengan menggunakan sepeda motor.<br /> <br /> Peristiwa penyiraman ini terjadi pada hari Jumat (8/11) kemarin.<br /> <br /> Akibatnya, korban mengalami luka bakar serius di bagian kepala dan leher.

Rio Capella menyebut, saat ini partai itu telah melenceng dari semangat awal pembentukannya dan kini berubah menjadi restoran politik.

"Partai Nasdem kini jadi restoran politik, tempat masak-memasak dan goreng-menggoreng kepentingan politik, bukan memperjuangkan kepentingan rakyat," kata Rio saat konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).

Baca juga: Eks Ketua Umum Kecewa Nasdem Beri Panggung ke Anies Baswedan Saat Pembukaan Kongres

Menurut dia, kini Nasdem hanya mementingkan kepentingan elite dan kelompok tertentu di internal sehingga tak lagi memperjuangkan kepentingan partai.

"Sangat mengejutkan saat pimpinan Partai Nasdem bermanuver menemui dan berkomunikasi dengan pimpinan partai lain di kubu oposisi. Padahal pada saat yang sama, Nasdem bagian dari koalisi pemerintah," kata dia.

Rio bahkan tak habis pikir apabila manuver yang dilakukan Partai Nasdem itu adalah bentuk kemarahan partai tersebut karena kehilangan kursi Jaksa Agung di Kabinet Indonesia Maju saat ini.

Padahal, kata dia, pembentukan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden yang tidak bisa diatur oleh siapa pun.

"Ini terlalu orientasi, terlalu menuduh keterpaksaan. Harusnya tidak begitu. Jadi apapun hasil dari kabinet kita harus menghormati. Jadi tidak ada lagi manuver-manuver yang membingungkan publik," kata dia.

Pada kabinet sebelumnya, posisi Jaksa Agung diisi oleh Partai Nasdem, yakni M Prasetyo, sedangkan saat ini posisi tersebut diisi oleh ST Burhanuddin yang merupakan adik dari politikus PDI-P Tubagus Hasanuddin.

Baca juga: Sudah Dipecat, Rio Capella Dianggap Tak Etis Komentari Langkah Politik Nasdem

Partai Nasdem dikabarkan 'ngambek' karena hal tersebut sehingga melakukan berbagai manuver politik.

Antara lain, bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.

Dalam Kongres Kedua Partai Nasdem 2019 yang diselenggarakan 8-11 November ini pun, Presiden Jokowi bahkan tak diundang dalam pembukaannya.

Nasdem justru mengundang Anies Baswedan dan memberikan waktu dan tempat untuk berpidato dalam acara tersebut.

"Atas langkah-langkah yang diambil Nasdem tersebut, jangan salahkan publik yang berspekulasi bahwa manuver Nasdem berkaitan dengan kebijakan Presiden memilih Jaksa Agung," kata dia.

Sanggahan Surya Paloh

Surya pun membantah tudingan Rio Capella bahwa partainya telah melenceng. Ia memastikan partainya tak melenceng dan tetap menjalankan tujuan awal Nasdem dibentuk.

"Enggak ada (Nasdem melenceng). Kita serahkan kepada masyarakat. Saya pikir langsung, masyarakat akan lari itu (dari Nasdem). Enggak ada tempat bagi Nasdem kalau dia inkonsisten. Tidak ada tempat bagi Nasdem kalau dia melenceng dari tujuan-tujuannya," ujar Surya.

Baca juga: Penegasan Surya Paloh soal Posisi Nasdem di Koalisi Jokowi-Maruf...

Ia menambahkan, setiap partai tentunya mengejar kekuasaan formal dalam sebuah negara dalam rangka menjalankan visi dan misinya menyejahterakan masyarakat.

Ia pun menjamin selama ini Nasdem selalu berupaya menjalankan tujuan partai untuk menyejahterakan masyarakat selama berada di dalam kekuasaan.

"Dan alangkah bodohnya saya sebagai pendiri dan ketua umum partai ini, membuang waktu, tenaga, pikiran, energi yang saya miliki tanpa ambisi untuk kekuasaan formal yang ingin saya capai, kalau bukan hanya niat baik semata-mata," ujar Surya.

"Untuk apa lagi? Tapi di atas semuanya itu saya percaya niat baik itu adalah tidak kalah artinya dari apapun yang akan kita capai. Jadi selalulah dimulai dengan, Islam menyatakan nawaitu. Niat baik," lanjut dia. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com