Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamika Kongres Nasdem, dari Calon Tunggal Hingga Protes Rio Capella

Kompas.com - 11/11/2019, 09:41 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem periode 2014-2019 Surya Paloh menjadi calon tunggal setelah diminta kembali seluruh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) untuk maju sebagai calon ketua umum periode 2019-2024.

Seluruh DPW Nasdem yang berjumlah 34 mengambil keputusan tersebut secara aklamasi pada Kongres kedua Partai Nasdem di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, 8-11 November 2019.

"Dewan Pimpinan Wilayah, 34 DPW Partai Nasdem secara aklamasi meminta kepada Majelis Tinggi untuk menetapkan Pak Surya Paloh sebagai calon ketua umum periode 2019-2024," ujar Ketua Fraksi Nasdem di DPR RI Ahmad Ali di sela kongres.

Baca juga: Seluruh DPW Minta Surya Paloh Kembali Pimpin Nasdem

Ia menyatakan, seluruh DPW telah menyerahkan hasil musyawarah mereka yang menginginkan Surya Paloh kembali memimpin Nasdem.

Karenanya, seluruh DPW meminta Majelis Tinggi hanya menerima nama Surya Paloh sebagai calon ketua umum untuk kemudian dipilih sebagai ketua umum.

Ia memaklumi besarnya harapan DPW kepada Surya Paloh lantaran sosoknya masih dibutuhkan untuk memimpin Nasdem hingga Pemilu 2024.

"Hari ini (Minggu), Partai Nasdem termasuk bangsa Indonesia menurut kami masih sangat membutuhkan ketokohan, kepemimpinan dari Pak Surya Paloh," ujar Ali.

Majelis Tinggi Nasdem akan mengumumkan ketua umum definitif, Senin (11/11/2019) ini.

Baca juga: Diusulkan Kembali Jadi Ketua Umum, Surya Paloh: Saya Tahu Diri

Menanggapi hal itu, Surya Paloh mengatakan, permintaan DPW tersebut merupakan tugas berat yang harus ia emban. Ia mengaku, tahu diri di usianya yang sudah tak muda, namun harus memimpin partai.

"Saya pikir, ini tugas yang tidak ringan pasti buat saya. Mengingat faktor perjalan waktu yang telah saya lalui dalam aktivitas kegiatan karier di bidang institusi partai politik ini sudah cukup panjang," ujar Surya di sela kongres partainya, Minggu (10/11/2019).

"Usia saya sekarang 68 tahun, saya start dari usia 15-16 tahun (di politik). Saya pikir sebenarnya tahu diri juga. Tapi saya yakin kepercayaan dan keyakinan temen-temen ini mungkin mereka lihat saya masih fresh ya, walaupun saya terasa capek ya," lanjut dia.

Surya mengakui, ada banyak kekurangan selama memimpin Nasdem pada periode 2014-2019. Namun ia berjanji untuk memperbaikinya agar kinerja Nasdem bisa lebih lagi pada periode 2019-2024.

Ia juga berjanji akan mengedepankan pola kerja kolektif kolegial dalam menjalankan partai dan melibatkan banyak pihak untuk mengambil keputusan strategis.

Baca juga: Sindir Parpol yang Ngaku Pancasilais, Surya Paloh Disebut Terlalu Emosional

"Yang saya pastikan, saya ingin memperkuat kerja kolektif dalam kepemimpinan yang lebih kolektif untuk membangun manajemen partai ini dengan mengambil referensi apa yang telah kami lalui bersama," lanjut dia.

Protes Rio Capella

Pelaksanaan Kongres kedua Nasdem yang awalnya mulus lalu mendapat tanggapan negatif dari pendiri dan mantan ketua umumnya, Patrice Rio Capella.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com